Harian Sederhana – Pemerintah Kota Bogor akhirnya menghentikan total dengan memasang segel di proyek pengurukan tanah di areal keramat Sumur Tujuh, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin (14/1).
Selain banyak desakan dari masyarakat dan budayawan karena dinilai merusak kawasan cagar budaya, proyek tersebut tidak mengantongi perizinan resmi, termasyk Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Areal Sumur Tujuh dipercaya sebagai peninggalan sejarah Kerajaan Pajajaran. Terungkapnya proyek bodong tanpa izin ini mengemuka setelah bencana angin puyuh memporak-porandakan daerah setempat pada awal Desember 2018 lalu.
Hasil kunjungan Wali Kota Bogor Bima Arya ke Sumur Tujuh, diketahui pemilik lahan yang seorang pengusaha telah melakukan pembangunan turap di lokasi Sumur Tujuh dengan volume bangunan setinggi 8 meter dan panjang kurang lebih 50 meter.
Kepala Bidang Penegakan Perda (Kabid Gakda) Satpol PP Kota Bogor Danny Suhendar mengatakan, dengan telah dilakukan tindakan polisional tersebut, dirinya meminta agar pemilik proyek menyetop segala aktifitas di kawasan proyek.
“Ya, lokasi ini kami segel, pemilik harus menghentikan segala kegiatan dan sumur tersebut bisa terjaga dari gangguan bangunan apapun dilokasi,” kata Danny dilokasi.
Dalam penyegelan tersebut, petugas Pol PP tampak memasang tanda Pol PP line diseluruh areanya, mulai pintu masuk hingga talud atau turap.
Menurut Danny, proyek tersebut telah membangun tanpa IMB, artinya mereka melanggar Peraturan Daerah (Perda) nomor 7 tahun 2006 Kota Bogor tentang bangunan gedung.
Masih kata Danny, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dua minggu kedepan proyek ini dalam pengawasan segel. Nanti dilanjutkan dengan pemanggilan yang bersangkutan untuk dilakukan gelar perkara.
“Ya, tahapan selanjutnya akan memanggil pemilik, hal itu dilakukan untuk menentukan jadwal pembongkaran, mau dilakukan oleh pemilik atau Satpol PP,” jelasnya.
Sebelumnya budayawan dari sejumlah daerah di Jawa Barat mendatangi lokasi. Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasinya agar lokasi bersejarah itu tetap dijaga serta dilestarikan supaya tidak hilang.
Menurut Budayawan, Sumur 7 merupakan lokasi yang menjadi saksi sejarah atau peninggalan warisan Kerajaan Pajajaran dan peninggalan jaman Belanda yang telah menjadi sebagai Cagar Budaya Nasional .
Situs sumur tujuh dan Bunker Mandiri 2, yang tempatnya bersebelahan dengan makam Embah Dalem Batu Tulis dan tak jauh dengan Istana Batu Tulis di Kota Bogor tersebut kini kondisinya telah rusak.
Tokoh Budayawan Nasional Bunda Ully Sigar Rusady mengatakan, upaya melemahkan sebuah bangsa adalah dengan diburamkannya sejarah dan dihilangkannya situs-situs bersejarah sebagai identitas sebuah bangsa.
“Situs sumur tujuh dan bunker mandiri 2, telah dirusak, kita tidak boleh tinggal diam dan harus ada peran pemerintah untuk melindungi lokasi-lokasi bersejarah,” katanya.
Sementara Bagian Advokasi Dewan Kesenian Kebudayaan Kota Bogor (DK3B) Tri Riki mengatakan, dalam aksi tersebut para budayawan menyodorkan dua opsi untuk menyelamatkan kawasan sumur 7.
Opsi pertama, lahan lokasi sumur 7 dibeli dan dikelola pemerintah, atau opsi kedua lahan tersebut dimiliki oleh salah seorang budayawan sehingga tidak beralih fungsi.
Tetapi menyikapi kondisi Sumur 7 saat ini kata dia, kalau DK3B sendiri mengharapkan semua duduk bersama dan mencari solusi kongkrit dalam menyelamatkan situs peninggalan sejarah itu.
“Ya kami mengharapkan duduk bersama, pemilik lahan, para budayawan dan pemerintah, kami mengusulkan lokasi Sumur 7 di bangun musium modern, supaya dari sisi bisnisnya maju dan kelestarian situsnya tetap terjaga,” katanya. (Asep Supriyanto/HIB)
