Harian Sederhana, Bandung – Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono mengaku kemacetan di Jalan Raya Puncak sudah terjadi cukup lama. Karenanya dibutuhkan salah satu terobosan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu solusi terbaik adalah realisasi Jalur Puncak 2
“Kemacetan di sana (Jalur Puncak-red) sudah terjadi puluhan tahun. Karena itu kami (DPRD Jawa Barat-red) akan mendorong agar terealisasi Puncak 2,” tuturnya kepada Harian Sederhana, Selasa (29/10).
Pria yang akrab disapa IBH ini mengatakan, alasan dirinya mendorong Puncak 2 lantaran distribusi lalu lintas terbagi sebagian dan dapat mengurangi volume kendaraan agar tidak mengalami penumpukan seperti saat ini.
“Karena memang enggak ada alternatif lain kecuali itu (Puncak 2-red). Itu solusi terbaik mengatasi kemacetan yang sudah terjadi puluhan tahun,” katanya.
Mengatasi kemacetan di kawasan tersebut menjadi sebuah kewajiban bagi pemerintah. Tujuan hadirnya kepemimpinan atau pemerintahan adalah memberikan kenyamanan dan salah satunya untuk masyarakat di kawasan Puncak.
“Kemacetan yang telah terjadi sudah puluhan tahun, jadi jangan dilestarikan, harus diurai itu. Diurainya dengan cara apa, ya salah satunya jalur alternatif Puncak 2,” bebernya.
Untuk itu, Imam berharap wacana jalur Puncak II bisa segera direalisasikan. Terkait hal itu, ia menegaskan pihaknya telah mengakomodir di rencana tata ruang wilayah Jawa Barat yang baru.
“Kalau Puncak 2 itu sudah keputusan yang tercantum dalam Perda RTRW Jawa Barat. Saat ini Raperda RTRW tengah dievaluasi oleh Departemen Dalam Negeri (Depdagri),” katanya.
Ketika disingung soal berapa besaran anggaran terkait wacana proyek tersebut, Imam mengaku belum mengetahui secara detail. “Soal anggaran belum ada putusan berapa besarannya. Tapi ini sangat penting, sebab Puncak enggak bisa dilakukan rekayasa lalin. Kalaupun ada pelebaran tetap akan terjadi kemacetan, kecuali ada alternatif tadi,” katanya.
Selain Puncak 2, IBH mengatakan DPRD Jawa Barat telah berupaya mencari solusi lain untuk mensiasati kondisi itu adalah dengan menyiapkan kereta gantung. Belakangan diketahui, wacana transportasi kereta gantung rupanya telah masuk dalam tahap pembahasan di DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Soal kereta gantung sudah kita godok dan ada di rencana tata ruang Jabar,” katanya.
Dirinya menjelaskan, rencananya moda transportasi kereta gantung akan disiapkan di sepanjang jalur Puncak dengan tujuan ke sejumlah lokasi wisata.
“Jadi masyarakat yang ingin melanjutkan perjalanannya bisa memarkirkan mobilnya di kantung parkir yang disiapkan. Nah kereta gantung ini nantinya bisa diakses untuk menuju sejumlah destinasi wisata,” bebernya
Imam mengakui, wacana transportasi kereta gantung masih dalam tahap kajian, termasuk soal anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan rancangan tersebut.
“Tinggal siapa pihak ketiga yang mau berinvestasi. Sebab pemerintah dimanapun tidak bisa hanya mengandalkan APBD (anggaran pendapatan belanja daerah) harus ada pihak ketiga, baik itu CSR ataupun penanaman modal,” katanya. (*)