Menu

Dark Mode
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Saudagar

Putu Elok, Manisnya Tiada Dua

badge-check


					Putu Elok yang diluncurkan oleh E. Yuswati warga Jalan Cakra Elok Blok O Nomer 4, Wisma Cakra Limo, Kota Depok. Perbesar

Putu Elok yang diluncurkan oleh E. Yuswati warga Jalan Cakra Elok Blok O Nomer 4, Wisma Cakra Limo, Kota Depok.

Harian Sederhana, Depok – Senangnya berkumpul bersama keluarga terutama di sore hari dengan berbagai hidangan tradisional yang menggugah selera, salah satunya kue putu. Makanan berwarna hijau itu sangat digemari tua maupun muda. Rasa manis yang berasal dari gula merah di dalamnya sungguh menggugah selera.

Seperti produk Putu Elok yang diluncurkan oleh E. Yuswati warga Jalan Cakra Elok Blok O Nomer 4, Wisma Cakra Limo, Kota Depok. Kepada Harian Sederhana, wanita berhijab ini mengatakan kue putu buatannya berbeda dengan yang lain.

“Bahan-bahannya itu dari susu, terigu, gula putih, dan baking powder. Bedanya produk saya dengan lain adalah bentuknya memanjang seperti brownies. Kalau putu biasa kan bentuknya seperti tabung kecil-kecil,” tutur Yuswati, Kamis (11/7/2019).

Menurut dia, untuk isian Putu buah tangannya masih menggunakan gula merah dengan tujuan agar rasa original dari kue tersebut tidak hilang. “Biasanya, ini dipesan untuk bingkisan karena kemasannya di buat menarik,” bebernya.

Wanita berdarah Jawa ini mengaku sudah lama menekuni kue putu, sehingga bila dianalogikan dirinya sudah khatam atau mumpuni dalam membuat produknya. Namun, kue Putu Elok, baru diterjunkan ke dunia bisnis kurang lebih satu tahun.

“Kurang lebih 10 tahun saya menekuni ini tetapi dikeluarkan untuk usaha belum lama. Awalnya, hanya untuk konsumsi keluarga dan kasih ke orang,” jelasnya.

Setelah dijalani, Yuswati baru sadar ternyata kebutuhan masyarakat akan kuliner sangat besar. Terbukti, banyak pelanggan dari luar daerah berdatangan dan memesan kue Putu Elok. Sayangnya, promosi kuliner langka itu hanya dari mulut ke mulut.

“Per box ukuran brownies itu bisa di potong hingga 16 sampai 12 slice. Harganya Rp 25 ribu, kalau di luar kulkas tahan sampai dua hari sedangkan dalam kondisi tertutup di kulkas bisa sampai seminggu,” jelasnya.

Meskipun demikian, Yuswati mengaku tidak patah arang setiap ada kegiatan seperti bazar dan pameran diikutinya, demi mengembangkan sayap usaha. Selain itu, dirinya juga meleburkan diri kedalam komunitas Usaha Menengah Masyarakat atau UMKM di wilayah Depok dan Limo.

“Media sosial sekarang sedang berjalan pelan-pelan, tapi kalau bazar tetap ikut omset per bulan belum terlalu besar diperkirakan Rp 5 juta,” tandasnya.

Selanjutnya, Yuswati sedikit memberikan kritik bagi DKUM Pemkot Depok dimana lebih memaksimalkan pembinaan terutama dalam hal kepengurusan perijinan usaha. Dirinya mengaku, untuk mengurus surat ijin usaha dibutuhkan waktu yang panjang.

“Ya kita harus ujian, lalu nunggu hasilnya memang perlu waktu dengan pembinaan terbatas. Semoga kedepannya lebih baik lagi,” pungkasnya.

(*)

 

 

 

Facebook Comments Box

Read More

HIPMI Depok Konsen Kembangkan Wirausaha Baru

19 Februari 2020 - 17:37 WIB

Pemkot Siap Bantu Label Halal Minuman Kombucha

18 Februari 2020 - 11:21 WIB

Curug Cimarinjung, Jadi Primadona Dikawasan Geopark

17 Februari 2020 - 08:45 WIB

Pecak Ikan Nunu Kampung Belang, Sekali Nyoba Pasti Ketagihan

2 Februari 2020 - 07:02 WIB

Tabok Bamer Terjamin Rasa dan Kualitas

2 Februari 2020 - 06:46 WIB

Trending on Saudagar