Harian Sederhana, Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengungkap ada 23 warganya yang reaktif selepas mengikuti rapid test massal yang digelar di berbagai lokasi, salah satunya termasuk pasar tradisional.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana menuturkan, dari hasil pemeriksaan sementara, petugas tim medis menemukan sebanyak 23 orang yang hasilnya rapid test reaktif.
“Dari 585 sampel di pasar tradisional terdapat tiga orang reaktif, sedangkan di pasar swalayan dari 405 sampel terdapat 20 orang reaktif. Dengan demikian dari total sampel 990 di tempat-tempat umum, reaktif 23 orang atau sebesar 5,45 persen,” kata Dadang, Selasa (19/05).
Selanjutnya, kata Dadang, hasil rapid test reaktif atau positif akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab PCR di Labkesda Kota Depok.
Sementara itu, dalam pemeriksaan di Pasar Kemiri Muka, Kecamatan Beji, dari 71 orang pedagang, petugas yang mengikuti pemeriksaan rapid test yang digelar Dinkes Kota Depok, hasilnya non-reaktif semuanya.
“Dari puluhan warga yang dites, Alhamdulillah hasilnya semua non-reaktif,” kata Kepala UPT Puskesmas Kemiri Muka Hilma Handayani.
Dikatakan Hilma, setelah data semua peserta tes diinput, laporan selesai paling lambat tiga hari. Dia menambahkan, apabila ada peserta yang ingin mengetahui hasilnya, tinggal datang ke kantor UPT Pasar Kemiri Muka.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rangka penjaringan kasus Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggencarkan tes cepat atau rapid test di tempat-tempat umum (TTU). Saat ini, rapid test sendiri telah digelar di enam pasar tradisional serta dua ritel modern.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris menuturkan, rapid test massal ini tujuannya untuk melakukan penjaringan kasus secara masif. Karenanya, pihaknya akan menggeber rapid test di TTU dan tempat-tempat yang diidentifikasi berpotensi menjadi lokasi penularan.
“Total warga Depok yang mengikuti rapid test tersebut sebanyak 990 orang. Baik dari kalangan pedagang, pengunjung pasar, maupun petugas pasar harian seperti penjaga keamanan dan pesapon,” tuturnya dalam rilis resmi yang diterima Harian Sederhana, Minggu (17/05).
Orang nomor satu di Kota Depok ini menyebut, rapid test dilaksanakan di Pasar Tugu, Pasar Kemiri Muka, Pasar Sukatani, Pasar Depok Jaya, Pasar Pucung, Pasar Musi. Sedangkan di pasar swalayan dilakukan di Giant Cimanggis dan Tip Top.
Dari 585 sampel di pasar tradisional terdapat tiga orang reaktif. Sedangkan di dua toko modern, dari 405 sampel terdapat 20 orang reaktif. Dengan demikian dari total sampel 990 di tempat-tempat umum, reaktif 23 orang
“Selanjutnya hasil rapid test reaktif atau positif, akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Swab PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Depok,” kata Idris.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok Zamrowi merespons positif adanya pemeriksaan rapid test yang dilakukan di tujuh pasar tradisional. Untuk di Pasar Cisalak dilakukan pemeriksaan Swab.
“Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kota Depok. Disdagin menyambut baik adanya kegiatan ini. Kami berharap semua pedagang dan pengunjung semuanya sehat-sehat,” kata Zamrowi.
Dikatakannya dari 585 total warga yang mengikuti pemeriksaan, 50 di antaranya mengikuti test swab. Sisanya mereka mengikuti rapid test, yang dilaksanakan masing-masing petugas puskesmas di wilayah.
“Untuk memantau perkembangan penyebaran Covid-19 di area pasar, kami akan melihat perkembangan secara umum di Kota Depok. Tentunya kami akan terus berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (PP) Covid-19 Kota Depok terkait langkah-langkah selanjutnya,” ujar Zamrowi.
Lebih lanjut diungkap dia, upaya yang dilakukan pihaknya untuk meminimalisir potensi penyebaran Covid-19 adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan, khususnya di lingkungan pasar. Seperti menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan pengunjung dan pedagang untuk selalu menggunakan masker, serta mengimbau agar mereka selalu menjaga jarak.
“Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan di area pasar secara rutin,” tutur Zamrowi.
Sementara itu, UPT Pasar Kemiri Muka juga menggelar rapid test bagi warga, para pedagang, pengunjung dan petugas pasar. Kepala UPT Puskesmas Kemiri Muka Hilma Handayani menuturkan, hasilnya semua non-reaktif.
Dikatakan Hilma, setelah data semua peserta tes diinput, laporan selesai paling lambat tiga hari. Selanjutnya, apabila ada peserta yang ingin mengetahui hasilnya, tinggal datang ke kantor UPT Pasar Kemiri Muka. (*)