Harian Sederhana, Kota Sukabumi – Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Kota Sukabumi akan membekukan koperasi yang tidak aktif.
Hal itu di sebabkan karena ada 325 koperasi yang berdiri di wilayah setempat, tapi hanya ada 192 yang aktif dan yang sudah melaksanakan Rapat Anggaran Tahunan (RAT) hanya ada 80 koperasi, Rabu (07/08/19)
“Sedikitnya akan ada 98 koperasi yang akan dibekukan dalam waktu dekat ini,” ujar Kepala Diskop Diskoperindag Ayep Supriatna saat menghadiri peringatan hari koperasi ke 72 tahun 2019 tingkat Kota Sukabumi.
Lanjutnya ia mengatakan, koperasi yang sekarang sudah tidak aktif kebanyakan merupakan koperasi masyarakat.hal itu terjadi karena koperasi masyarakat tidak memiliki kegiatan ekonomi yang berjalan dengan baik.
“Selain koperasi masyarakat ada juga dari bidang koperasi simpan pinjam dan beberapa bidang lainnya,” ujarnya
Ayep berharap, dengan adanya peringatan hari koperasi tingkat Kota Sukabumi yang diisi dengan seminar tentang ilmu perkoperasian, dapat memicu semangat masyarakat untuk kembali menggerakan koperasi. Sehingga koperasi di Kota Sukabumi dapat kembali meningkat.
“Tadi juga di informasikan tentang program – program untuk koperasi dari kementrian juga pemerintah daerah. Harapan kami penggerak koperasi di Sukabumi dapat semangat kembali membangun koperasinya,” pungkasnya.
Di tempat yang sama menurut Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Hamami mengatakan, koperasi sangat penting bagi Pememintah Kota Sukabumi. Pasalnya, koperasi menjadi penggerak ekonomi yang dominan di masa mendatang. DIrinya pun menargetkan Kota Sukabumi akan menjadi kota koperasi di masa mendatang.
“Pemerintah Kota Sukabumi akan terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan koperasi yang masih ada. Selain itu juga Kami akan mendorong pembentukan koperasi baru yang berbasis UMKM,” bebernya
Ia menambahkan, pemerintah melalui Kementerian KUKM RI sedang gencar melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap koperasi. Kebijakan itu untuk melahirkan koperasi yang lebih berkualitas, sekaligus menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia.
“Koperasi sangat penting. Sebab, Koperasi adalah penggerak ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(*)