Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Bogor

Ribuan Rumah Terancam Digusur, Dampak Pembangunan Jalur Ganda Bogor-Sukabumi

badge-check


					Berkaitan proyek tersebut ribuan rumah yang berdiri di atas lahan PT. KAI di kawasan Bogor Selatan dan Bogor Tengah terancam digusur. Perbesar

Berkaitan proyek tersebut ribuan rumah yang berdiri di atas lahan PT. KAI di kawasan Bogor Selatan dan Bogor Tengah terancam digusur.

Harian Sederhana, Bogor – Rencana PT. KAI membangun jalur ganda atau double track rel kereta api rute Bogor-Sukabumi akan segera direalisasikan. Berkaitan proyek tersebut ribuan rumah yang berdiri di atas lahan PT. KAI di kawasan Bogor Selatan dan Bogor Tengah terancam digusur.

Proyek tersebut kemungkinan akan mulai dikerjakan pada 2020 mendatang. Seperti diketahui, proyek tersebut merupakan rencana pembangunan nasional untuk infrastruktur lingkar selatan yakni jalur Bogor-Sukabumi dan nyambung hingga ke Bandung-Jawa Barat.

Kepala Seksi Trantib Kecamatan Bogor Selatan, Rudy Sudiasrawan mengatakan, mengenai program tersebut sedikitnya terdapat tujuh kelurahan yang terkena dampak pembangunan double track. Ketujuh wilayah itu antara lain Kelurahan Kertamaya, Gudang, Genteng, Cipaku, Lawanggintung, Batutulis, Empang dan Bondongan.

Menurut dia, pada hasil pendataan awal terdapat sekitar 1.597 rumah yang terkena dampak proyek tersebut yakni di Kelurahan Kertamaya 77 rumah, Kelurahan Genteng 32, dan Kelurahan Lawanggintung 11 rumah.

Lalu kata dia, di Kelurahan Cipaku 456 rumah, Kelurahan Batu Tulis 330 rumah, Kelurahan Empang 648 rumah dan Kelurahan Bondongan sebanyak 27 rumah.

Namun lanjutnya, dalam perjalanannya ada yang belum terdaftar oleh konsultan dan setelah di data ulang ada sekitar 1.637 rumah yang akhirnya akan tergusur.

Dia menambahkan, warga yang rumahnya digusur akan diberi dana kerohiman oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Dana kerohiman akan ditaksir melalui tim appraisal dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

Dana kerohiman itu, lanjut dia, terbagi tiga kategori antara lain uang pembongkaran untuk membongkar bangunan, uang mobilisasi untuk pemindahan barang dan uang penerima manfaat untuk sewa rumah selama setahun.

Ia menegaskan bahwa sosialisasi pembangunan akan dilakukan pada tahun ini. Sedangkan untuk kajian pembangunannya sudah dilakukan tahun lalu oleh Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat (Jabar).

“Kalau untuk besaran kerohiman baru akan dilakukan akhir bulan ini. Penilaian akan didampingi dengan aparatur setempat,” kata Rudy saat dikonfirmasi, Selasa (10/09).

Masih kata Rudy, sejauh ini sosialisasi dan pemberian dana kerohiman ditarget selesai pada November hingga akhir Desember 2019. Diakuinya, untuk saat ini situasi di lapangan masih kondusif.

Bagi mereka yang tergusur, kata Rudy, pemerintah menyarankan agar warga yang terdampak penggusuran pindah ke rusunawa. “Tapi keputusan itu tergantung dan kembali lagi ke mereka,” tambahnya.

Sementara itu Camat Bogor Tengah, Agustian Syach mengatakan bahwa di wilayahnya terdapat dua kelurahan yang terkena imbas pembangunan jalur ganda. Yakni, Kelurahan Gudang dan Paledang.

“Di Gudang ada 57 bidang yang terkena gusur. Sedangkan di Paledang ada sekitar 200 bidang,” imbuhnya.

Agus menegaskan bahwa saat ini sosialisasi terkait pembangunan double track sedang dilakukan oleh Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat. Untuk pihak kelurahan sendiri hanya dilibatkan hanya sebagai fasilitator saja.

“Kami tidak dilibatkan untuk sosialisasi langsung, karena yang melakukan sosialisasi langsung dari Balai Teknik Perkeretaapian Jabar dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) langsung ke warga,” jelasnya.

668 Warga Sukabumi Terima Kerohiman

Belum lama ini ratusan warga tiga desa dan satu kelurahan di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi yang terdampak pembangunan double track akan mendapatkan dana kerohiman atau santunan.

Sosialisasi dampak sosial bagi warga terdampak pembangunan jalur kereta selatan jawa ini, mulai dilakukan khususnya untuk segmen maseng cigombong cicurug.

Seperti dikutip dari sukabumiupdate, ratusan warga Desa Benda sejak pagi Jumat (12/07) sudah berdatangan ke balai desa, lokasi sosialisasi program santunan ini. Dari catatan, tim penertiban lahan dari pemerintah provinsi Jawa Barat, ada 262 warga Desa Benda yang terdampak double track dan akan menerima santunan.

Selain sosialisasi pertemuan ini juga untuk pendataan dan perbekasan rekening bagi warga terdampak.

“Persiapan pembayaran uang santuan bagi masyarakat terdampak sosial pembangunan jalur ganda kereta api Bogor Sukabumi lintas Bogor Jogyakarta, segmen Maseng Cigombong Cicurug,” tulis Sekretaris Tim Penertiban Lahan Dani Ramdan, dalam undangan sosilisasi yang disebarkan ke masyarakat Desa Benda.

Selain nama-nama warga terdampak, dicantumkan pula besaran uang santunan yang akan diterima berdasarkan Peraturan Presiden nomor 62 tahun 2018 dan Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 900/kep.480-pemksm/2019 tanggal 5 Juli 2019.

Besaran uang santunan bagi warga terdampak pembangunan jalur ganda ini. berbeda sesuai sejumlah parameter yang dilakukan oleh pemerintah.

Uang santunan yang akan didapatkan Yayasan Al Kosyadiyah di Kampung Bangkong Reang RT1/RW4, Desa Benda sebesar Rp 94 juta lebih. Luas bangunan rumah tingga milik yayasan ini yang terkena dampak mencapai 291,50 meter persegi.

Selain Desa Benda, pembangunan ini juga akan memberikan santunan pada 112 warga Desa Tenjoayu, 184 Desa Mekarsari dan 110 warga Keluarahan Cicurug, total ada 668 warga Kabupaten Sukabumi yang terdampak pada pembangunan double track segmen awal ini.

Untuk warga Mekarsasi, Tenjoayu dan Kelurahan Cicurug, sosialisasi akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan, sesuai jadwal yang dikeluarkan oleh tim penertiban lahan Pemprov Jabar.

Respon Wali Kota Bogor

Sebelumnya Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sempat memaparkan rencana operasional jalur kereta api Bogor-Bandung. Bima pun mengaku setuju dengan rencana itu karena Kota Bogor semakin terkoneksi dengan daerah lain.

“Belum tahu detil rencananya bagaimana, sekarang saya minta camat dan lurah yang terdampak untuk memonitor keinginan warga,” kata Politisi PAN itu.

Orang nomor satu di Kota Bogor ini mengatakan pihaknya belum bisa mengambil langkah penanggulangan terhadap masyarakat yang digusur. Ia pun mengaku akan melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.

Seperti diketahui, ada beberapa wilayah yang akan terkena dampak pengerjaan jalur ganda atau double track Proyek Strategis Nasional revitalisasi jalur kereta api Bogor-Yogyakarta, seperti wilayah Cipaku, Batu Tulis dan Empang, Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor.

Diperkirakan akan ada ribuan rumah dan KK yang akan terkena dampak pengerjaan jalur ganda atau double track Proyek Strategis Nasional revitalisasi jalur kereta api Bogor-Yogyakarta. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

2.176 Calon Jemaah Haji Karawang Gagal Berangkat

4 Juni 2020 - 08:10 WIB

Kota Depok Siap Laksanakan AKB

4 Juni 2020 - 07:30 WIB

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Depok Ajukan PSBB Proporsional 5-19 Juni

3 Juni 2020 - 22:47 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Trending di Bogor