Harian Sederhana, Depok – Bagi penggemar kuliner pasti tidak asing dengan salah satu cemilan khas dari daerah Jawa Timur. Bahannya terbuat dari tepung terigu yang dicampur berbagai bahan baku pilihan membuat rasanya sedap dan manis di lidah.
Roti Bluder, meski tergolong kuliner lawas namun banyak diburu terutama oleh penggemar kuliner. Kini, camilan tersebut bisa ditemukan di Kota Depok dengan Brand Roti Bluder Alma.
Sawitri Arum Sari, pemilik produk tersebut menceritakan awal mula dirinya terjun menekuni Dunia bisnis kuliner. Setelah dirinya absen di sebuah media khusus wanita, Sawitri mencoba mengembangkan bakatnya mengemas roti manis itu.
“Roti ini di Jakarta dan sekitarnya memang jarang. Dalam pembuatan roti ini sendiri bahan-bahannya sama seperti kue pada umumnya yakni telur dan mentega. Saya coba buat dan akhirnya kualitas semakin meningkat menjadi premium. Makanan ini tahan sampai lima hari,” tuturnya kepada Harian Sederhana, Kamis (04/04).
Sawitri menegaskan, roti tersebut diolah sejak tahun 2006 semasa masih bekerja yang disajikannya khusus untuk keluarga dan rekan-rekan sekantor. Namun, di tahun 2011 dirinya mulai memberanikan diri untuk menekuni olahan panganan tersebut.
“Selain Bluder, saya bikin juga kue lain yang tergabung dalam snack box nama brandnya, Alma Kitchen. Berbicara omset perbulan, untuk keseluruhan produk bisa mencapai Rp 23 juta sampai Rp 30 juta terutama saat bulan Ramadan juga Lebaran,” jelasnya.
Selama ini, dirinya juga memperoleh dukungan dari pemerintah terutama Pemkot Depok melalui DKUM dan Disdagin. “Kita dapat pelatihan gratis, dasar dan sertifikasi halal, itu kita dapat secara cuma-cuma,” tegasnya.
Dirinya menyampaikan, tips-tips mengenai pemasaran produk yang diakuinya setiap pengusaha harus memiliki target pasar sendiri, agar mudah untuk menjaring konsumen. “Apalagi, sekarang kita menghadapi pesaing-pesaing dengan produk yang besar tentunya, harus memiliki strategi khusus. Jangan pernah patah semangat,” tandasnya.
Anggota UMKM Depok ini menerangkan kualitas produk juga perlu dilihat, untuk menentukan penjualan. “Ini menentukan mengenai sasaran kita, atau mau bermain di level mana,” pungkasnya.