Harian Sederhana – Rumah Sakit Universitas Indonesia atau RS UI ternyata telah mulai beroperasi meski belum di buka untuk umum. Hal itu pun diakui secara langsung oleh Rektor UI, Profesor Muhammad Anis.
“Dibuka sudah tapi belum untuk umum. Baru sebatas internal karena masih tahap uji coba sejak Oktober 2018,” kata Anis pada wartawan, kemarin.
Dirinya menjelaskan, rumah sakit tersebut belum di buka untuk umum karena beberapa faktor. Salah satunya adalah menunggu jadwal Presiden RI Joko Widodo untuk meresmikannya secara langsung.
“Kita tadinya mau buka secara umum Januari ini. Tapi kita masih nunggu jadwal presiden. Ya kita sih berharap secepatnya,” ujar Anis.
Alasan lainnya adalah, sejumlah fasilitas penunjang yang ada di rumah sakit masih dalam tahap uji coba. Anis mengatakan, pihaknya sengaja hanya menerima pasien dari kalangan internal kampus untuk menghindari keluhan.
“Pasiennya masih seputar civitas akademik, dosen, karyawan supaya kalau ada complain kita bisa cepat atasi. Kalau langsung masyarakat kan kita enggak enak juga dong apabila ada masalah perlengkapan yang masih macet. Makanya kita lihat kondisi SOP nya segala macem baru ke ranah masyarakat,” paparnya.
Karena masih dalam tahap penjajakan, RS UI pun belum bisa menerima pasien dari peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS.
“BPJS kita belum bekerjasama karena untuk menjadi rumah sakit memerlukan proses dulu untuk akreditasi. Menjadi RS pendidikan juga harus ada persyaratannya juga untuk menuju ke arah sana memerlukan waktu satu hingga dua tahun,” kata Anis.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, seluruh pegawai termasuk dokter yang bertugas di rumah sakit itu berasal dari UI dan tidak melibatkan pihak asing. “Semuanya dari UI. Enggak ada dari luar negeri,” tegasnya.
Untuk diketahui, rumah sakit tersebut berada di lingkungan Kampus UI dengan kapasitas sekira 300 tempat tidur. Pihak UI mengklaim, rumah sakit itu memiliki fasilitas moderen dengan bangunan yang sengaja di desain tahan terhadap gempa yang berkekuatan hingga 9.0 skala richter. (Zahrul Darmawan/Wahyu saputra)