Harian Sederhana, Cibinong – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor menyisir wilayah rawan gangguan ketentraman umat Muslim selama bulan Ramadhan. Hal tersebut berdasarkan Surat Himbauan Bupati Bogor, Ade Yasin kepada Satpol-PP untuk terus menggelar Operasi Nobat (Nongol Babat) selama bulan suci ini.
Kepala Seksi Operasional Satpol-PP Kabupaten Bogor, Suprayudi mengatakan, Operasi Nobat sebagai program Panca Karsa unggulan Ade Yasin harus dikedepankan guna menjaga keamanan dan ketentraman Umat Islam dalam menjalani Ibadah puasa di Bogor.
“Menghadapi bulan suci ramadhan, apa yang sudah disampaikan surat himbauan dari Bupati, itu kita ada yang namanya program nobat yang sudah ada dari dulu dimulai dari tingkat kecamatan untuk mengawasi dan menindak jika terjadi tindak pidana kriminal,” Kata yudi.
Menurut Yudi, Satpol PP memiliki kepala unit ditiap Kecamatan sebagai bentuk pengawasan jika terjadi sesuatu yang dilarang dalam bulan puasa. Yudi menambahkan, Satpol PP sudah siaga saat sebelum masuknya bulan Ramadhan, salah-satunya dengan menertibkan Tempat Hiburan Malam (THM) di Parung.
“Kita ada 40 kecamatan, itu masing-masing kecamatan ada kepala unit Pol-PP untuk pengawasan, jadi kemarin waktu hari sebelum puasa, kita sudah membongkar warung remang-remang, tempat hiburan malam di Parung, total 22 bangunan,” ujar Yudi
Mengenai kegiatan prostitusi, Yudi mengatakan Satpol PP akan rutin berpatroli juga menerima laporan dari warga jika ada suatu tempat yang dicurigai menjadi tempat bisnis esek-esek.
“Ada tahapan lagi nanti, kita ada program membongkar tempat yang terindikasi menjadi sarangnya prostitusi menurut laporan masyarakat maupun hasil temuan atau patroli Satpol-PP contoh di kemang, Parung, di Tajur Halang juga ada laporan, nanti kita cek, juga ke Cileungsi, Cariu, Tanjung Sari,” tutur Yudi.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial(PMKS) juga menjadi permasalahan menjelang Bulan Ramadhan. Pasalnya, entah datang dari mana lalu jumlahnya semakin banyak. Menurut Yudi, Satpol PP harus lebih ketat mengawasi pergerakan PMKS dan bekerjasama dengan Dinas Sosial dalam memecahkan masalah PMKS ini.
“PMKS itu bagian dari tugas Pol-PP juga, rutinitas patroli sudah kita lakukan namun berjalannya kita patroli itu sudah diketahui sama mereka, jadi banyak yang menghilang saat kita patroli, paling yang lagi sial aja kena sama kita, kaya kemaren ada 4 orang kena, sudah kita serahkan ke tempat penampungan Dinas Sosial,” ujar Yudi.
(*)