Harian Sederhana – Pemerintah Kota Depok menggelar Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Halaman Balai Kota Depok, Jalan Margonda, Kecamatan Pancoran Mas, Selasa (07/08).
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan dalam rangka Hari Anak Nasional ditampilkan penampilan bakat dan prestasi dalam lomba ekspansi (eskpresi potensi anak indonesia),
“Kami Pemkot Depok turut meriahkan peringatan Hari Anak Nasional melalui Gelar Ekspresi Anak (GEA) dan ingin memberikan sarana berekspresi anak, sehingga mereka bisa menyalurkan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Bahkan, anak disabilitas pun diberikan ruang untuk mengekspresikan kemampuan yang mereka miliki,” ujarnya.
Adapun beberapa lomba yang diadakan, yaitu lomba ekspansi individu dan lomba ekspansi kelompok. Peserta kegiatan ini adalah siswa SD, MI, SMP, SMP, SMA, madrasah, SMK dengan jumlah total 600 orang.
“Setiap lomba yang diadakan bagus sekali. Setiap kecamatan mengirimkan pesertanya, tentu ini dukungan yang bagus dari kecamatan dan kelurahan dalam memperhatikan anak-anak di wilayahnya,” katanya.
Melalui peringatan Hari Anak Nasional sekaligus Hari Keluarga Nasional ini, diharapkan anak-anak di Depok semakin bergembira, bahagia, dan nyaman untuk tinggal di rumahnya.
Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok Eka Bachtiar menambahkan pihaknya telah menyiapkan berbagai kegiatan untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2018.
“Rangkaian acara sudah dimulai pada tanggal 27 Juli 2018 hingga puncak acara pada tanggal 7 Agustus 2018,” tuturnya.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan gerakan perlindungan anak sekampung. Kegiatan ini berupa pemasangan spanduk dan poster perlindungan anak di RW, kelurahan, kecamatan, sekolah, dan puskesmas.
Di lokasi yang sama, Ketua Gugus Tugas Kota Layak Anak (KLA) Sri Utomo mengutarakan perlindungan terhadap anak membutuhkan kesadaran tinggi dari pihak keluarga. Hal ini diperlukan agar anak mendapatkan pola pengasuhan yang berkualitas dan komprehensif dalam pemenuhan hak dan perlindungan hidup.
“Keluarga merupakan awal mula pembentukan kematangan individu dan struktur kepribadian seorang anak. Anak-anak akan mengikuti dan mencontoh orang tua dengan berbagai kebiasaan dan perilaku,” ujarnya.
Ditambahkannya, para orang tua di Depok didorong untuk meningkatkan komitmen dalam pola asuh dan edukasi di lingkungan keluarga. Sebab menurutnya, perlu perlindungan hak dalam perkembangan potensi anak di Depok.
“Harus menjadi komitmen bersama terutama ayah dan bunda dalam melindungi dan membekali anak-anaknya, agar terhindar dari kejahatan di luar sana,” katanya.
Sementara, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Depok Elly Farida mengatakan keluarga merupakan lembaga yang paling besar perannya bagi kesejahteraan dan kelangsungan hidup anggota keluarga, terutama anak-anak.
“Ini yang harus diwaspadai, bagaimana peran keluarga dalam memberikan pendidikan kepada anak, sehingga anak tidak mendapatkan masukan negatif dari lingkungan luar,” ujar Bunda Elly.
Keluarga juga memiliki pengaruh paling besar terhadap tumbuh kembang anak, karena jika anak tidak mendapat perhatian dari lingkungan keluarga, maka anak akan mencari perhatian di luar.
Rangkaian peringatan HAN tingkat Kota Depok telah dimulai sejak 27 Juli dengan Gerakan Perlindungan Anak Sekampung, 31 Juli Seminar Anak, 2 Agustus Gelar Ekspresi Anak, 3 Agustus Gelar Ekspresi Anak Spesial, 5 Agustus Gerakan Sehari Mendongeng Stop Kekerasan Pada Anak dan Parenting, 6 Agustus Bincang-bincang Informasi layak Anak yang mengangkat tema Gerakan Kebaikan Keluarga sebagai upaya Perlindungan Anak, dan pada 7 Agustus adalah Puncak HAN Tingkat Kota Depok.
Acara ini turut dimeriahkan Forum Anak dari 11 Kecamatan se-Kota Depok dengan membuka stand untuk menampilkan karya dan prestasi dari Forum Anak di masing-masing kecamatan. (Her/HS/SG)