Harian Sederhana – Universitas Indraprasta (Unindra) menjalankan program pengabdian masyarakat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Taman Ilmu yang berada di Kecamatan Sawangan, Kamis (11/10).
Dalam program pengabdian masyarakat ini, Unindra melakukan peningkatan life skill dan minat wirausaha, melalui pembelajaran bio entrepreneurship kepada para pelajar di SMK Taman Ilmu.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggali potensi siswa SMK agar memiliki life skill dalam membuat suatu produk terutama dengan memanfaatkan bahan-bahan hayati atau produk bioteknologi yang bernilai ekonomis,” ungkap Deden Ibnu Aqil selaku Tim Pengmas Unindra kepada Harian Sederhana.
Dia mengatakan pihaknya juga memberikan motivasi terhadap para siswa, agar berminat untuk berwirausaha di bidang produk bioteknologi. Kegiatan pengabdian ini mengajarkan cara membuat produk yougurt dan juga cara membuat tempe.
“Kita ingin mengajarkan para siswa di SMK Taman Ilmu dengan produk bioteknologi. Kita berharap kedepannya para pelajar bisa berwirausaha nantinya selepas lulus sekolah,” katanya.
Sementara, Abdurrahman selaku Kepala Sekolah SMK Taman Ilmu mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Unindra di sekolahnya. Dia mengatakan apa yang disampaikan para tim pengabdian masyarakat ini dapat menambah ilmu dan wawasan dari para siswa, khususnya produk bioteknologi.
“Kami tentunya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kami berharap kedepannya para siswa dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat kali ini untuk masa depan para siswa nanti,” katanya.
Dia menjelaskan selama ini para siswa telah diajarkan untuk mandiri dan berkreasi. SMK Taman Ilmu sudah berkreasi dengan membuat sebuah produk sabun, mulai dari sabun pencuci tangan, pencuci piring dan beberapa produk lain yang berkaitan dengan sabun. Produk-produk tersebut pun diberi nama Tamil Wash.
“Produk ini juga sebagai bahan untuk praktik para siswa dalam memasarkan produk. Daripada memasarkan produk lain kenapa tidak kita ciptakan suatu produk yang berasal dari sekolah ini sendiri,” imbuhnya.
Ia mengatakan untuk produksi produk mulai dari perizinan dan lain sebagainya didanai dari sekolah. Hal ini lantaran setiap sekolah memiliki bisnis center, untuk mengembangkan kreatifitas dari sekolah tersebut.
“Untuk memproduksi Tamil Wash ini, kami bekerja sama dengan sebuah perusahaan yang berpengalaman dalam hal produksi sabun. Produk ini juga tentunya sudah diurus dari sisi perizinan, legal perusahaan, dan lainnya,” paparnya.
Untuk produksi awal, lanjutnya, diproduksi sebanyak 5000 botol Tamil Wash, baik itu sabun pencuci tangan dan lain-lainnya. Nantinya, produk tersebut akan dipasarkan para siswa ke masyarakat. Selain sebagai bahan praktik untuk para siswa, khususnya untuk mereka yang ada di jurusan pemasaran.
“Kami juga nantinya pun berencana untuk membuat pelatihan kepada para siswa dalam pembuatan sabun ini. Agar nantinya mereka diharapkan juga bukan hanya bisa memasarkan tapi juga kedepan bisa berwirausaha,” tambahnya.
Rahman, sapaan akrabnya, pun menjelaskan kalau nantinya para siswa akan mendapatkan take and give dari hasil penjualan produk. Yang mana nantinya hasil dari penjualan bisa menjadi pemasukan untuk para siswa sehingga dapat mandiri dari sejak dini.
“Kita ingin siswa kami memiliki semangat kewirausahaan agar kedepan mereka selepas lulus sekolah tidak hanya berpikir untuk kerja. Tapi juga mereka mampu membuka usaha sendiri,” lanjutnya.
Dia berharap kreativitas ini diharapkan jiwa wirausaha lulusan SMK Tamil di atas sekolah-sekolah yang bukan kejuruan. Produk ini hanya sebagai cara membuka wawasan dan juga menumbuhkan semangat wirausaha dari siswa itu sendiri. (WS/HS/SG)