Harian Sederhana, Depok – Walikota Depok Mohammad Idris mengomentari proses pencoblosan Pemilu 2019, yang dirasakannya kurang sosialisasi dari pihak KPU Depok.
Hal tersebut diutarakan Idris usai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 27, Kelurahan Jatimulya Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Rabu (17/4/2019).
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima, hingga H -2 Pemilu masih banyak warga belum mengerti bagaimana cara mencoblos.
“Memang masih banyak yang kurang, informasi yang saya terima ketika anggota panitia pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan kecamatan (PPK) menyampaikan undangan Pemilu ke masyarakat banyak yang bertanya, apalagi ibu-ibu katanya bagaimana ini cara nyoblosnya, katanya ada lima kertas. Artinya, disini kan masyarakat masih awam,” ucap Idris, sambil tersenyum.
Selain itu, ketika melakukan pencoblosan Idris mengaku kebingungan karena di dalam kertas suara ada banyak gambar Paslon, sehingga membutuhkan waktu dan ketelitian.
“Tadi saya buka aja bingung saking banyaknya apalagi emak – emak,” kelakarnya.
Idris menegaskan, kekurangan tersebut dijadikan pelajaran oleh KPU Depok. Sosialisasi Pemilu di berbagai media selama ini diakuinya sangat berpengaruh dan membantu, namun perlu ada sosialisasi langsung juga kepada masyarakat agar tidak asal coblos.
“Ketika lihat gambar banyak, pasti bingung mau pilih yang mana kalau nantinya asal-asalan (nyoblos) kan ga bagus juga untuk sebuah pesta demokrasi,” bebernya.
Selanjutnya, dirinya juga mengkritisi mengenai informasi masyarakat yang mengeluhkan belum masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Bahkan, dalam satu keluarga ada juga yang mengaku sempat terpencar lokasi TPS nya.
“Jadi kemarin diajari Mulya, suami istri masuk DPT, tapi lokasi memilihnya (TPS) mencar sempat ada masalah seperti ini, sekarang sudah beres dan mereka bisa nyoblos bareng. Namun, disamping itu semua saya tetap apresiasi terhadap panitia penyelenggara Pemilu. Ini hasil kerja keras mereka,” tandasnya.
Selanjutnya, Idris menegaskan hingga kini terpantau antusias masyarakat Depok dalam mengikuti Pemilu 2019 sangat tinggi. Target capaian KPUD Depok, dinilainya logis.
“Secara umum bagus antusias masyarakat luar biasa menurut saya capaian 80 persen yang ditargetkan KPU Depok untuk masyarakat yang ikut Pemilu 2019 itu logis. Pada Pilgub kemarin memang hanya 71 persen, kalau Pilpres seperti sekarang ini lebih kenceng,” pungkasnya.
(*)