Harian Sederhana, Depok – Sopir angkutan kota (angkot) di Depok mengaku belum mendapat bantuan dari pemerintah sebagai dampak Covi-19.
Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) M Hasyim kepada wartawan pada Rabu (22/4) mengatakan, setelah sepekan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) penghasilan sopir angkot turun drastis.
“Belum cairnya bantuan untuk para sopir angkot di Depok ini menimbulkan kecemburuan sosial,” katanya.
Pasalnya warga lain yang juga masuk dalam daftar penerima bantuan sudah mendapatkan haknya.
Para sopir pun menilai pemerintah pilih kasih yang menimbulkan kecemburuan dari para pengemudi kenapa hanya ojol (ojek online). Mereka berpikir, pejabat yang sekarang menjabat naiknya angkot zaman dulu atau bukan.
Semula ribuan sopir itu akan melakukan aksi damai dengan memarkir angkot di depan Balaikota Depok.
Namun setelah dilakukan mediasi, para sopir tak jadi melakukan rencana tersebut.
“Ini adalah reaksi spontan teman-teman mempertanyakan kepada organda dan pemerintah kapan mereka mendapatkan haknya,” ujarnya.
Mereka mempertanyakan mengapa hanya ojol yang kerap mendapat bantuan. Padahal para sopir pun juga terdampak atas wabah ini serta pemberlakuan PSBB.
“Sementara pihak yang mendapat perlakuan khusus seperti ojol diprioritaskan mendapat subsidi dan lain-lain,” paparnya.
Disebutkan Hasyim, organda secara kelembagaan sudah menyampaikan secara data semua supir yang ada di jalur Kota Depok.