Namun sampai sekarang organda belum mendapatkan jawaban kapan kira-kira bantuan untuk anggotanya itu didapatkan.
Untuk saat ini, kata dia, baru ada bantuan dari pemerintah pusat melalui pihak kepolisian yang direncanakan baru akan cair pekan depan. Untuk sopir angkot hanya mendapat kuota 900-1000 orang dari total 2.000 penerima.
Sedangkan sisanya dialokasikan kepada ojek pangkalan dan sejumlah pekerja non formal lainnya.
“Jatah untuk Organda 900-1000, dari 2000 yang harusnya didapatkan. Itu yang Polres,” ucapnya.
Salah satu sopir angkot 06, Edi Irwan mengaku selama PSBB pendapatannya turun drastis. Dia menyebutkan hanya bisa membawa uang Rp 30.000 per harinya sementara kalau hari-hari biasa pendapatannya bisa mencapai Rp 90.000 – Rp. 110.000.
Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) bilang rakyat Jawa Barat jangan sampai kelaparan tapi realisasi nya tidak ada. Di RT RW juga hanya berapa persen yang dapat.
“Terus kita mencari rezeki juga dipersempit harusnya kita bawa 7-8 orang diturunin jadi 5 orang dari sini ke Terminal. Anak istri kita mau makan apa?,” katanya. (*)