Harian Sederhana, Depok – Sejumlah massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Bangsa (GMPB) turun ke jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa di depan Apartemen Evencio, Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Kamis (15/08).
Para peserta aksi memiliki dua tuntutan yang disuarakan. Pertama, terkait pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) oleh pihak apartemen yang dianggap mengganggu hak pejalan kaki. Kedua, para demonstran menyoroti soal Garis Sempadan Jalan (GSJ).
Salah satu peserta aksi yang berasal dari lintas universitas ini, Hanafi Moni menilai pembangunan JPO sangat mengganggu hak pejalan kaki. Bukan tanpa sebab, JPO itu berada diatas trotoar.
“Misalnya pada saat itu ada seng atau atap yang ditaruh di trotoar, itu kan merampas hak pejalan kaki,” katanya di lokasi unjuk rasa.
Hanafi menyebut, selain pembangunan JPO yang dinilai merampas hak pejalan kaki, GSJ proyek pembangunan apartemen ini tidak sesuai ketentuan yakni 10 meter dari badan jalan. Ia mengungkapkan, pihaknya akan melakukan diskusi kajian bersama untuk melihat pemetaan pembangunan yang sebenarnya sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda).
“Semoga ini bisa ditindak lanjuti oleh Pemkot Depok agar apabila ada apartemen yang melanggar rencana dan tata ruang wilayah kami sebagai mahasiswa siap turun ke jalan. Tapi kesepakatan bersama kami adalah melakukan kajian bersama terlebih dahulu,” ucapnya.
Jika tuntutan itu tidak digubris, mahasiswa pun mengancam bakal melakukan aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih besar. “Kita berharap aspirasi dan tuntutan yang kami lakukan ini mendapatkan perhatian, bila tidak maka kami akan kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar,” katanya.
Terpisah, Ni Made Krishin Na Gara selaku Humas Apartemen Evencio mengatakan, pembangunan JPO merupakan syarat wajib dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkait Analisis Dampak Lingkungan Lalu Lintas (Amdal Lalin).
“Berdasarkan izin Amdan Lalin, kami wajib membangun JPO. Dan memang ada permintaan juga saat itu dari BEM UI agar JPO di kota ini ditambah. Sehingga Wali Kota Depok meminta kami untuk mempercepat pembangunan JPO,” katanya.
Lebih lanjut, Krishin menambahkan kalau pembangunan JPO tersebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Lahan pembangunan JPO sendiri sudah diserahterimakan dari pihak Evencio ke Pemkot Depok.
“Jadi di amdal lalin dan side plan memang sudah ada JPO itu dan lahan sudah serah terima jadi lahannya lahan Pemkot,” katanya.
Terkait tuntutan pengunjuk rasa perihal JPO, ia pun mengklaim pembangunan jembatan penyeberangan itu tidak mengganggu hak pejalan kaki. Meskipun begitu, dirinya mengaku kalau pembangunan JPO memang di pedesterian pejalan kaki.
“Pembangunan JPO memang di pedestrian pejalan kaki dan memakan space trotoar, tapi di lapangan kami lihat tetap ada space kok untuk pejalan kaki,” imbuhnya.
Terkait GSJ, Krishin mengaku kalau Evencio membangun sudah sesuai dengan ketentuan yakni 10 meter dan pihaknya siap mengukur kembali bilamana dibutuhkan. Dan ketika disinggung soal ada tidaknya penggunaan air tanah, Krishin memastikan pihaknya adalah salah satu pelanggan PDAM.
“Kita tidak menggunakan air tanah, kita sudah kerja sama dengan PDAM untuk pembuatan saluran tersebut,” imbuhnya.
Pembangunan JPO Didukung Masyarakat Pondok Cina
Ketua LPM Pondok Cina, H. Munir mengapresiasi pembangunan JPO yang dibangun oleh Apartemen Evencio. Menanggapi unjuk rasa perihal perampasan hak pejalan, dirinya menilai tidak ada yang dirampas.
“Bahasa merampas hak pejalan kaki kalau dilihat secara objektif tidak ada yang dirampas. Termasuk kaki penyangga tidak ada yang menggunakan pedestrian atau lahan warga,” tuturnya ketika dikonfirmasi Harian Sederhana.
Justru, lanjutnya, baik sebagai lembaga maupun masyarakat, dirinya sangat berterima kasih kepada Evencio atas partisipasi CSR-nya terhadap fasilitas JPO yang selama ini titik jembatan selalu jadi pertanyaan.
“Dan itu dibuat bukan hanya untuk kepentingan penghuni apartemen semata. Melainkan untuk kepentingan dua masyarakat yakni seberang utara dan timur yang memiliki kepentingan melintasi area tersebut. JPO sendiri merupakan kebutuhan yang dinanti-nanti sejak lama,” katanya.
Munir juga menyebut sudah sejak lama masyarakat Pondok Cina menanti adanya JPO khususnya dari Kober ke Stasiun Pondok Cina harus menyeberangi Jalan Margonda yang lalu lalang kendaraannya sangat padat.
“Sebenarnya kan itu dari dulu, bahkan Pemkot Depok siap membeli lahan untuk pembangunan JPO,” katanya.
Ia mengaku, kalau masyarakat dilibatkan dan diikutsertakan perihal pembangunan JPO tersebut. Pihak Evencio maupun dinas terkait memaparkan proses, aturan dan lainnya dengan melibatkan unsur masyarakat.
“Semua dibangun dengan keterbukaan, jadi pada intinya kami sangat berterimakasih adanya JPO itu nanti di wilayah kami,” tandasnya. (*)