Pada dinding di dalam bangunan makam tersebut tergantung beberapa untaian kata yang berisikan nasihat yang pernah diucapkan oleh Mbah Raden Wujud Beji. Setiap tanggal 14 bulan Maulud, kompleks makam ini ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah, seperti dari Banten dan Cirebon.
Sumur Tujuh, yaitu sumur-sumur yang termasuk dalam tujuh sumur keramat, sebenarnya merupakan sebuah kolam mata air. Lima sumur di antaranya berada di bawah kerimbunan pohon beringin. Masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama Sumur Tujuh, namun kuncen penjaga sumur-sumur keramat dan para peziarah menyebutnya dengan nama “Sumur Tujuh Beringin Kurung”.
Mungkin semula merupakan patirthan, yang artinya dikeramatkan, yang di dekatnya pernah bermukim para ajar dan kaum pertapa. Cerita rakyat tentang cai kahuripan, air yang bersinar seperti emas, air yang dapat menyembuhkan orang sakit sampai sekarang masih dipercaya. Oleh karena itu banyak orang yang datang berkunjung ke sumur-sumur keramat itu, bahkan dari luar Depok sekalipun
Di dekat Masjid Nurul Salam memang ada sebuah pendopo tepatnya di bawah pohon beringin. Di dalam pendopo tersebut terpampang foto Sunan Gunung Jati, Presiden Soekarno, lukisan ratu kidul dan beberapa foto pendekar Banten. Di sana juga terdapat sebuah kamar yang hanya diterangi lampu remang-remang.
Di kamar itu, terdapat berbagai macam senjata, keris, golok, peninggalan zaman kerajaan Padjajaran. Ruangan tersebut memang pengap karena selain tidak ada ventilasi udara juga dipenuhi oleh asap dupa dan kemenyan.
Namun di balik nuansa mistik tersebut, sumur tujuh sebetulnya merupakan salah satu situs sejarah yang dimiliki Kota Depok. Dari beberapa referensi disebutkan bahwa sejak kerajaan Padjajaran dikalahkan oleh kerajaan Islam di Sunda Kelapa hal ini berakibat hubungan Sunda Kelapa dengan daerah luar menjadi terputus.
Bukti sejarah peninggalan tentara Islam di Depok salah satunya adalah petilasan Mbah Raden Wujud Beji. Pada dinding di dalam bangunan makam tersebut tergantung beberapa untaian kata yang berisi nasihat yang pernah diucapkan Mbah Raden Wujud Beji.
Keberadaan Sumur Tujuh dan makam keramat Mbah Raden Wujud Beji harus dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat dan pemerintah Kota Depok. Areal keramat Beji selain sebagai situs sejarah juga bisa dijadikan salah satu objek wisata religius.
Untuk itu, ke depan jangan sampai terulang kembali kejadian anak remaja mabuk dan berbuat mesum di kawasan keramat ini. Kasus ABG jangak di area keramat tersebut ibarat pengingat bagi semuanya supaya menjaga dan melestarikan cikal bakal kawasan Beji.
Berikut lokasi Sumur Tujuh Mbah Raden Wujud Beji:
– Sumur ke 1 di Jalan Kopo Beji, Depok
– Sumur ke 2 di belakang Masjid Hidayatullah RT 5 RW 1 Beji, Depok
– Sumur ke 3 di Jalan Pulo Jaya
– Sumur ke 4 di sebelah TPU Keramat Beji
– Sumur ke 5, 6, dan 7 di dalam kompleks Masjid Nurussalam