Harian Sederhana, Depok – Tanggul Kali Laya jebol lagi. Akibatnya, sejumlah rumah di kawasan RT 1/2, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, terendam banjir pada Selasa (2/4).
Peristiwa tersebut membuat warga histeris lantaran tak sempat menyelamatkan harta benda berharga yang ada di dalam rumah. Salah satu korbannya adalah Wantini. Ibu dua anak yang rumahnya berada di bawah tanggul kali tersebut mengatakan, air tiba-tiba masuk ke dalam rumah sekira pukul 16:30 WIB, saat hujan deras melanda Kota Depok.
“Habis sudah semua barang terendam. Enggak ada yang bisa kami selamatkan,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. Selain merendam sejumlah rumah di kawasan Haji Icang itu, aliran air juga menggenangi pemukiman warga lainnya di Bukit Cengkeh. Sebagian rumah di sekitar lokasi kejadian pun sempat mengalami mati listrik.
Sementara itu, Kapolsek Cimanggis, Kompol Suyud mengatakan, dari hasil pendataan sementara, tercatat ada sekitar 15 rumah yang terdampak akibat kejadian ini.
“Tanggul kali laya ini bocor tiga lubang, kira-kira diameternya 10 senti. Dibawah tanggul ada sekitar 15 rumah yang terendam,” katanya.
Suyud memastikan, tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Namun sejumlah barang berharga milik warga tidak sempat diselamatkan. “Korban jiwa tidak ada, hanya merendam rumah dan barang.”
Ketinggian air yang merendam rumah warga, kata Suyud mencapai lebih dari satu meter. Petugas gabungan terdiri dari Dinas SDA, Taruna Siaga Bencana dan Koramil Cimanggis telah turun langsung menanggulangi musibah ini.
“Saat ini juga ditanggulangi dengan menancapkan bambu di bagian dasar sungai yang berlubangnya, supaya bocornya ini tidak melebar,” katanya.
Sejumlah rumah yang terendam banjir akibat jebolnya tanggul Kali Laya akhirnya surut pada Rabu pagi, (3/4). Pantauan Harian Sederhana melaporkan, kondisi itu pun mulai dimanfaatkan warga untuk menjemur barang dan membersihkan sisa-sisa endapan lumpur yang mengendap di rumah mereka.
Rian, salah satu warga yang rumahnya sempat terendam banjir mengatakan, air surut sejak sekira pukul 04:30 WIB. “Alhamdulillah air sudah surut, tanggul yang jebol juga sudah ditutup oleh petugas. Ini sekarang lagi pada bersihin barang-barang dan lumpur yang di dalam rumah,” katanya
Meski lubang tanggul yang jebol telah disumbat menggunakan batu dan tumpukan pasir yang dilapisi karung, namun sejumlah warga mengaku masih khawatir terjadi banjir susulan. Terlebih, cuaca yang belakangan ini tak menentu.“Takut pastilah, makanya anak masih saya ungsikan di rumah mertua, di tempat yang lebih aman,” kata Rian.
Wantini, warga lainnya yang juga terdampak atas kejadian itu mengaku, peristiwa jebolnya tanggul bukan kali ini saja terjadi. Akan tetapi ia dan keluarga mengaku enggan pindah rumah lantaran tak punya pilihan lain. “Tahun 2004 dulu lebih parah, rumah sampai ketutup air. Sekarang juga parah sih, barang-barang habis semua terendam. Tapi ya mau gimana lagi, cuma rumah ini yang kita punya,” katanya.