Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Terkini

Target Devisa Negara Naik 20 Miliar USD, Kemenpar Gandeng UP

badge-check


					Target Devisa Negara Naik 20 Miliar USD, Kemenpar Gandeng UP Perbesar

Harian Sederhana – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mencatat devisa negara yang dihasilkan dari industri kepariwisataan di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terkait hal itu, Kemenpar pun berambisi untuk terus menggali potensi yang ada, salah satunya dengan melibatkan kaum milenial dengan sasaran wisata desa.

“Alhamdulillah kalau devisa kita selalu mengalami peningkatan. Pada Tahun 2017, sebesar 15 miliar USD, mningkat dari tahun 2016 sebesar 13,5 USD. Dan tahun ini targetnya 20 miliar USD. Kalau tahun 2018 belum releas ya, masih dihimpun,” kata Widyaiswara Kementerian Pariwisata, Denny Farabi saat ditemui di Universitas Pancasila (UP), Jakarta Selatan pada Rabu (20/2).

Terkait hal itu, Kemenpar pun terus melakukan terobosan untuk meningkatkan potensi wisata di Indonesia. Salah satunya dengan menggandeng perguruan tinggi seperti yang dilakukan di Universitas Pancasila (UP).

Agenda bertajuk Budaya Indonesia adalah Kekayaan Indonesia ini diyakini ampuh untuk mendongkrak devisa negara dengan sarana Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.

“Tujuan kami adalah terwujudnya kesadaran mahasiwa untuk meningkatkan kepariwisataan Indonesia dengan program gerakan sadar pariwisata. Generasi saat inikan generasi milenial, generasi yang sangat luar biasa teknologinya. Medsos berperan aktif memperkenalkan destinasi masing-masing wilayah yang bisa digali potensinya,” kata Denny.

Lebih lanjut Denny mengklaim, tren pariwisata Indonesia belakangan ini terus naik. “Saingan kita saat ini adalah Vietnam yang begitu pesat pertumbuhannya. Karena wilayahnya beda kita kan Indonesia luas. InsyaAllah kita bisa jadi nomor satu penyumbang devisa negara,” bebernya.

Ditempat yang sama, Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Kemenpar, Wisnu Bawa Tarunajaya mengungkapkan Kemenpar kedepannya akan menggalang mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi dengan program pendampingan pengembangan desa wisata.

“Nah ini nanti kita gandeng perguruan tinggi. Ini kolaborasi antara Kemenpar, Kemendes (Kementerian Desa) dan perguruan tinggi dengan menggunakan anggaran masing-masing,” katanya.

Dari Kemenpar sendiri, lanjut Wisnu, bakal mengalokasikan dana sebesar Rp10 miliar untuk program tersebut.

“Desa pariwisata yang dipilih setiap perguruan tinggi, mereka punya desa binaan. Alokasi dana totalnya Rp10 miliar dari kami (Kemenpar). Itu (dana) hanya untuk pengembangan SDM, buku pedoman dan evalusi serta pelatihan kompetensinya. Nanti ada lagi dari Kemendes dan perguruan tinggi,” imbuhnya.

Makam Pangeran dan Pariwisata Jakarta

Sementara itu, perwakilan dari Suku Dinas Pariwisata Kota Jakarta Selatan, Puka Yanuar mengatakan untuk pariwisata di daerah Jakarta khususnya Jakarta Selatan, terdapat beberapa pilihan alternatif yang belakangan ini sedang dikembangkan masyarakat.

“Jaksel (Jakarta Selatan) ini ruang liminal campuran. Campuran antara kampung dan kota. Itu enggak mudah. Kita tetap mendukung kebijkan pariwisata nasional. Nah kedepannya inovasi lagi,” kata dia.

Pria yang akrab disapa Puka ini juga mengatakan, beberapa potensi wisata berbeda dapat ditemui di Jaksel, seperti di kawasan Kemang, Melawai dan sekitarnya. “Kita ingin mempromosikan destinasi wisata yang lebih variatif. Tapi sekarang kita lagi coba dengan event goes to campus,” ungkapnya.

Salah satu destinasi wisata yang belakangan digandrungi kaum milenial Jaksel, kata Puka, adalah cooffe shop. “Sepanjang Jalan Panglima Polim Jaksel tepinya LRT yang baru jadi destinasi wisata. Masyarakat sendiri punya kecerdasan membantu mengembangkan wisata,” katanya.

Puka mengaku, tantangan pariwisata di Jaksel lebih kea rah promosi. Selain itu, pihaknya juga bakal gencar dengan memaksimalkan potensi wisata cagar budaya.

“Cagar budaya tetap, tapi belum kita maksimalkan. Kita terus melakukan pendataan, salah satunya contoh makam Pangeran Kuningan di gedung Telkom Gatot Subroto. Itu kita akan mencoba, karena itu lintas lembaga kita koordinasi dengan dinas pengelolaan asset dan lainnya,” papar Puka.

Terpisah, Dekan Fakultas Pariwisata UP, Devi Roza Kausar mengatakan kegiatan pariwisata goes to campus ini diharapkan dapat menjadi ajang pengembangan potensi wisata di Indonesia, khususnya dalam hal peningkatakan kualitas SDM.

“Disini kita mengetahui pentingnya kualitas SDM, pentahelix dan bagaimana kegiatan ini menjadi contoh yang baik dari kerjasama antara govt dan akademisi dalam konteks SDM,” ungkap Devi.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UP, Sri Widyastuti menambahkan pihaknya juga telah mengimbau mahasiswa untuk ikut berperan aktif dalam memperkenalkan potensi wisata. Salah satunya seni budaya Betawi, khsusnya ketika tampil di luar negeri.

“Kami juga kerap mengadakan penelitikan dan pengabdian masyarakat di kantong-kantong masyarakat Betawi seperti Setu Babakan,” tandasnya. (Zahrul Darmawan/HIB/Wahyu Saputra)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

ARH Tergenang Banjir Setinggi 65 Sentimeter

29 Mei 2020 - 20:35 WIB

Ada Dalam Zona Kuning, Eka Supria Atmaja Minta Warganya Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

29 Mei 2020 - 19:55 WIB

Diduga Tengah Mabuk Miras, Seorang Preman Ancam Tusuk Wartawan Republika

29 Mei 2020 - 19:23 WIB

Bupati Bekasi Apresiasi Kinerja Satpol PP-Dishub Putus Mata Rantai Covid-19

29 Mei 2020 - 18:28 WIB

BPJAMSOSTEK Cabang Depok Salurkan Paket Sembako untuk Dapur Umum

23 April 2020 - 16:14 WIB

Trending di Depok