Harian Sederhana – Kebakaran hebat melumat sebuah rumah tinggal di Kampung Sukasirna RT 003/13, Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (20/2) dinihari.
Peristiwa ini merenggut nyawa tiga orang penghuni rumah yang merupakan satu keluarga. Korban tewas yang terpanggang hidup-hidup ini adalah Jamaludin (37 tahun), istrinya Iis Suamiati (28 tahun) dan dan anak tiri Jamaludin, Rahayu alias Ayu (10 tahun).
Hasil penyelidikan sementara oleh kepolisian, kebakaran rumah tersebut diduga bermotif bunuh diri. Korban Jamaludin sengaja membakar dirinya karena tak tahan hidup akibat terjerat hutang.
“Berdasarkan hasil olah TKP di jenazah itu bau bensin. Diduga si korban bunuh diri dengan menyiram bensin dan membakar diri,” kata Kanit Reskrim Polsek Cikembar, Polres Sukabumi Iptu Deni Miharja kepada wartawan.
Deni mengungkapkan, Jamal pernah mengirimkan pesan singkat kepada istrinya Iis tentang rencana bunuh diri. Hal tersebut menguatkan dugaan kebakaran ini bermotif bunuh diri. “Dugaan sementara karena korban terbelit hutang,” sebut Kanit Reskrim.
Ketua RT 003, Jajun (52 tahun) sekaligus pemilik rumah yang terbakar menguatkan hasil penyelidikan sementara kepolisian. Ia membenarkan bahwa Jamal sengaja membakar rumah tersebut.
Sebab, korban pernah mengungkapkan keinginan menghabisi nyawanya kepada istrinya, Iis. Namun Iis melarangnya. Sebelum kejadian, Jamal datang di rumahnya pada pukul 01.00 WIB. Adapun kebakaran terjadi pukul 02.00 WIB.
“Jamal itu merencanakan bunuh diri. Kemungkinan itu sudah direncanakan, Jamal itu mau bunuh diri di rumah ini. Kemungkinan Iis dipegangi sama Jamal. Disekap di dalam kamar bersama anaknya jadi enggak bisa keluar,” ujarnya.
Menurut Jajun, Jamal nekat bunuh diri akibat terbelit hutang. “Alasan bunuh diri itu, karena Jamal punya kasus hutang piutang di tempatnya di Depok. Jamal itu orang Depok,” ujar Jajun.
Jajun menuturkan saat kejadian, di rumah tersebut ada Jamal, Iis, Ayu dan Desi (30 tahun). Desi yang merupakan anak Jajun ini kebetulan sedang menginap di rumah tersebut. Desi itu tak tahu Jamal datang karena sedang tidur. Beruntung Desi selamat karena bisa menyelamatkan diri lewat pintu belakang.
“Desi bangun tidur mendengar orang minta tolong dan api sudah membesar. Alhamdulillah Desi selamat lewat pintu belakang,” ujarnya.
Kini, tiga jasad korban kebakaran dibawa ke RSUD Sekarwangi Cibadak. Nampak dilokasi kebakaran, polisi memasang garis polisi.
Karena Hujan Rumah Terbakar
Diduga akibat korsleting listrik, Rumah berlantai dua milik Adang Gunawan warga kampung nyomplong RT 3/RW O1, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi hampir ludes dilalap api. Kejadian sekira pukul 13.00 WIB Rabu (20/02). Meski tak ada korban jiwa, pemilik rumah mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
“Saat kejadian, saya sedang ada urusan ke kecamatan. Jadi tidak tau persis dari mana api berasal. Malah saya tau rumah terbakar, informasi dari saudara saya,” jelas Adang.
Menurut Adang, dirinya langsung bergegas ke rumahnya, dan api telah menjalar di Lantai dua rumahnya tersebut. Karena lokasi rumahnya berada ditengah pemukiman padat. Adang langsung menghubungi pemadam kebakaran.
“Saya langsung hubungi petugas damkar untuk memadamkan api. Karena takut api menjalar ke rumah tetangga,” sebutnya.
Beruntung istri Adang, sedang mengajar dan anaknya sedang kesekolah. Jadi posisi rumah kosong. “Alhamdulillah, istri dan anak saya tidak berada dirumah. Hanya kerugian materil saja,” tandasnya.
Petugas pemadam kebakaran saat mendengar informasi warga langsung menuju ke lokasi kebakaran. Tiga unit mobil Damkar, dengan 15 orang petugas pemadam diterjunkan untuk memadamkan api.
“Api berhasil dipadamkan dalam waktu satu jam. karena terkendala, kondisi lokasi kebakaran berada di komplek pemukiman yang padat penduduk. jadi kami sedikit kesulitan,” tutur Kepala Seksi Damkar Kota Sukabumi Hendar Iskandarsyah, kepada wartawan.
Hendar menjelaskan, masih dugaan kebakaran yang menghanguskan lantai dua rumah berukuran 4X6 ini diduga akibat korsleting listrik saat hujan besar. “Kerugian diperkirakan mencapai 50 juta rupiah,” ucap Hendar. (M.Satiri/Aus)