Harian Sederhana, Depok – Tim penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok memastikan, dua sopir angkutan kota atau angkot yang merupakan tersangka kasus pemerkosaan terhadap seorang remaja cantik berinisial AF (17) ternyata positif menggunakan narkoba jenis sabu.
Wakapolresta Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi Arya Perdana mengungkapkan, para pelaku masing-masing berinisial MS alias Sobar (20) dan AS alias Ari (24) terbukti positif menggunakan sabu. Dan mereka melancarkan aksinya dengan lebih dulu mencekoki korban menggunakan barang haram tersebut.
“Jadi setelah setelah ditanyakan ternyata korban ini dipaksa dua tersangka mengunakan sabu. Tersangka memaksa korban mengunakan sabu kalau tak memakai akan melukai ibu korban,” katanya, Rabu (16/7/2019).
Karena takut, korban akhirnya menuruti permintaan pelaku. “Setelah itu, korban sudah tak punya kendali langsung diperkosa,” tuturnya.
Aksi cabul itu terjadi disebuah rumah kontrakan di kawasan Terminal Depok. Merasa putus asa, korban yang dalam keadaan depresi sempat berupaya ingin mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari atas jembatan penyeberangan orang atau JPO, di Jalan Margonda pada Rabu 10 Juli 2019.
Beruntung nyawanya selamat karena tersangkut ditembok pembatas dan ditolong oleh sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang tengah berpatroli. Dari keterangan korbanlah akhirnya kasus ini terungkap. Para pelaku dibekuk polisi di kawasan Terminal Depok pada Jumat, 12 Juli 2019.
“Jadi setelah menanyakan korban terkait kejadian, kami langsung mengidentifikasi para tersangka,” jelas Arya.
Atas perbuatannya, kedua pelaku bakal dijerat dengan Pasal 28 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan acamanan hukuman sembilan tahun penjara. Saat ini, AF masih menjalani serangkaian pemulihan dari tim psikolog lantaran mengalami trauma yang cukup berat.
Seperti diketahui beberapa waktu ini, Satuan Reskrim Polresta Depok akhirnya berhasil meringkus dua pelaku yang diduga memperkosa AF. Akibat ulah bejat para pelaku, remaja cantik berusia 17 tahun itu sempat mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari atas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Margonda.
Kepala Satuan Reskrim Polresta Depok, Komisaris Deddy Kurniawan mengungkapkan, kedua pelaku yang berhasil diringkus yakni MS alias Sobar (20 tahun) dan AS alias Ari (24 tahun).
“Ya benar telah berhasil kami amankan kedua pelaku dugaan pemerkosaan terhadap wanita yang tidak berdaya. Mereka kami ringkus ditempat berbeda,” katanya, Minggu (14/7/2019).
Tersangka MS alias Sobar diringkus polisi di kawasan Terminal Depok sedangkan Ari dibekuk saat sedang menyetir angkutan kota. “Jadi para pelaku hari-harinya berprofesi sebagai sopir angkot,” imbuhnya.
Saat ini, polisi masih berupaya mengembangkan kasus itu lantaran diyakini masih ada satu pelaku lagi yang terlibat atas kasus tersebut. Pelaku yang belum tertangkap itu telah dikantongi identitasnya, ia berinisial IK.
Seperti diketahui, AF remaja 17 tahun nyaris mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari atas JPO Margonda, seberang Terminal Depok pada Jumat 12 Juli 2019. Beruntung nyawanya selamat lantaran tersangkut pagar pembatas dan ditolong sejumlah petugas Satpol PP.
Setelah ditenangkan, AF pun berterus terang dirinya putus asa lantaran telah dinodai oleh ketiga pria secara bergiliran dengan lebih dulu dicekoki narkoba. Kasusnya ditangani Polresta Depok.
Seperti diketahui Seorang remaja perempuan berinisal AF (17 tahun) mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari atas salah satu Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), di kawasan Jalan Margonda, Rabu (10/07).
Pada petugas, wanita berparas cantik itu mengaku dirinya putus asa usai dicekoki narkoba hingga digilir sejumlah pria. Data yang berhasih dihimpun menyebutkan, nyawa AF selamat lantaran upayanya untuk melompat dari atas jembatan tersebut diketahui sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang tengah berjaga di sekitar lokasi kejadian.
“Jadi dia ini sempat melompat tapi nyangkut di pagar. Nah anggota yang kebetulan lagi jaga di bawah JPO melihat dan langsung berlari naik ke tangga menyelamatkan wanita tersebut. Alhamdulillah dia bisa kita selamatkan sebelum jatuh,” kata Kasi Transmastibum Satpol PP Kota Depok, Agus Muhammad.
Oleh petugas, AF kemudian diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos). “Kita belum tahu apa pemicunya tapi yang kita lihat dia ini sepertinya sedang depresi,” bebernya.
Sementara itu, AF mengaku, dirinya nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri itu karena sakit hati dan putus asa. “Saya sudah enggak kuat, saya juga enggak tahu tadi bisa begitu,” katanya saat di temui di kantor Dinsos Depok.
AF merasa, dirinya sudah tak memiliki masa depan. Itu lantaran ia kerap dicekoki narkoba dan telah beberapa kali diperkosa oleh sejumlah pria secara bergilir. AF mengaku, dirinya mengenal para pelaku. Mereka tinggal di sebuah kontrakan di kawasan Citayam, Depok. Salah satunya berinisial S, berprofesi sebagai sopir angkutan kota.
“Awalnya saya enggak tahu kalau itu narkoba, dia bilangnya obat sakit kepala. Lama-lama saya sering dipaksa buat ngisap itu sabu. Saya juga sudah digilir tiga orang pria, ya semua saya kenal. Mereka semua berkawan,” katanya dengan nada lemas.
Kejadian itu bermula ketika AF berkenalan dengan seorang pria berinisial S beberapa bulan lalu. Pria tersebut, merupakan teman ibunya. Sejak saat itulah, AF pun semakin intens berkomunikasi dengan S hingga akhirnya diajak tinggal bersamanya di Citayam.
“Dia mulanya ngancam saya, kalau saya enggak mau nurutin kemauannya ibu saya bakal diapa-apain. Saya enggak mau ibu saya kenapa-kenapa. Ya saya takut,” ujarnya.
AF berhasil lolos dari cengkraman S dengan cara berpura-pura ke warung membeli sampo. Kini Dinsos telah menyerahkan AF ke Polresta Depok guna penyelidikan lebih lanjut.
(*)