Harian Sederhana, Tangsel – Tiga pasangan mesum serta puluhan kondom bekas pakai berhasil terjaring razia dan diamankan tim gabungan Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di bangunan gedung industri penginapan Oyo Tekno Residence di Jalan Raya Pondok Aries No. 60, Kecamatan Setu, Kota Bekasi.
“Kami berhasil mengamankan tiga pasangan muda yang ada di dalam kamar terpisah di penginapan Oyo Tekno Residence Jalan Raya Pondok Aries, Kecamatan Setu,” kata Kasatpol PP Tangsel Marsinah didampingi Penyidik Pegawai Negeri Sipil Satpol PP Kota Tangsel, Muksin, Kamis (12/9).
Namun, dari dua pasangan ternyata memiliki buku dan satu pasangan yang bukan muhrim diberikan surat peringatan. Tidak itu saja puluhan kondom bekas juga ditemukan tercecer di beberapa kamar penginapan tersebut.
Bahkan ada satu kamar kos-kosan, imbuh dia, terpaksa dibuka paksa dengan mendobrak pintu ternyata didalam ada satu pasangan muda bukan muhrim dan terpaksa diberikan peringatan setelah sebelumnya pintu kamar diketuk.
Razia tersebut berkat informasi warga yang resah melihat tempat penginapan selalu ramai dengan kehadiran pasangan muda terlebih hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Kemudian keresahan warga sekitar kemudian ditindaklanjuti dengan razia mendadak.
“Tidak hanya melakukan razia saja namun pihaknya terpaksa menyegel kos-kosan tersebut,” ucapnya.
Kehadiran puluhan petugas Satpol PP Tangsel sempat membuat panik penghuni dan pengelola kamar kos-kosan hotel tersebut. Bahkan pegawai Oyo Tekno Regence, Yanto diminta untuk ikut mendapingi tim gabungan melihat puluhan kamar.
“Kami selalu meminta surat keterangan atau KTP kepada yang ingin menyewa kamar dan selalu memberi tahu bagi mereka yang belum menikah,” kata Yanto dan kebanyakan pasangan itu memaksa jadi bukan tanggung jawab kami lagi.
Terif sewa kamar sebesar Rp 110 ribu hingga Rp 155 ribu/hari dan dapat dipesan melalui aplikasi OYO serta bisa dibayar cash dan transfer dengan bukti identitas penyewa.
SEMPAT DI DEMO
Sedangkan, Naryo yang merupakan warga Kecamatan Setu mengatakan bahwa warga sekitar sudah jengah dan sempat mendemo keberadaan kos kosan tersebut yang diduga sebagai tempat mesum terselubung.
“Kami sempat demo beberapa waktu lalu dan minta pengelola menutup penyewaan kamar kos kosan yang mencapai 30 unit kamar,” imbuhnya tapi tetap saja masih buka usaha. (*)