Menu

Dark Mode
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Politik

Tren Positif, PKS Optimis di Pemilu 2019

badge-check


					Tren Positif, PKS Optimis di Pemilu 2019 Perbesar

Harian Sederhana – Partai Keadilan Sejatera (PKS) mengklaim calon legislatif (caleg) yang maju dalam Pemilu 2019 adalah kader terbaik dan memiliki daya tarik yang bagus. Untuk itu, para kader diminta untuk menjaga hal tersebut agar dapat mendapat dukungan dari masyarakat.

Presiden PKS Sohibul Iman menuturkan caleg yang maju saat ini bisa dikatakan memiliki daya magnet yang luar biasa. Karenanya, Sohibul mengajak para kader atau caleg yang maju dalam pemilu agar menjaga peformanya.

“Saya minta kepada para antum semua agar menjaga peforma masing-masing. Agar nantinya antum-antum bisa menjadi magnet untuk menarik para pemilih yang mungkin alergi atau tidak suka dengan partainya tapi suka dengan antum semuanya. Ya syukur-syukur para pemilih suka antum dan PKS,” tuturnya saat menghadiri Konsolidasi Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Minggu (14/10).

Sohibul mengatakan PKS selalu mendapatkan hasil survei dibawah angka tiga persen. Seperti di pemilu di tahun 2004, 2009, dan terakhir di Pemilu 2014. Meskipun begitu, PKS selalu meraup suara rata 7 persen atau 6,7 sampai dengan 8,5 persen.

“Bahkan pada Pemilu 2009, PKS berhasil meraup 10 persen kursi di parlemen. Hal ini tentu tidak terlepas dari kerja keras para kader dan jalannya mesin partai. Selain itu angka survei itu selalu mengacu pada pilihan terhadap partai bukan ke calonnya,” katanya.

Dia pun menyebut dalam pemilu, para pemilih dihadapkan kepada partai politik (parpol) beserta nama caleg. Karena itu ada masyarakat yang mungkin tidak suka dengan PKS tapi ada kerabat, tetangga, saudara, atau temannya ada di PKS maka memilih nama tersebut.

“Karena itulah hasil survei itu hanya mencerminkan pilihan pada partai tapi belum mencerminkan Caleg DPR. Kami pun sudah melakukan analisa di setiap pemilu ternyata yang mencoblos gambar PKS rata-rata 1/3 saja dari perolehan partai di dapil,” ungkap Sohibul.

Walapun beberapa hasil survei selalu menyebut PKS hanya memperoleh tiga persen saja, lanjutnya, Sohibul menyebut saat ini sudah ada lembaga survei yang memberikan enam persen terhadap PKS di Pemilu 2019 yang akan berlangsung pada 17 April 2019.

“Untuk saat ini, di hasil-hasil survei mainstream tidak ada satu pun lembaga yang memberikan angka dibawah tiga persen. Semuanya rata-rata memberikan angka diatas tiga sampai empat persen. Salah satunya adalah Indobarometer yang mana menjelang Pemilu 2014 memberikan angka 2,2 persen, kini sudah beri angka 6 persen,” paparnya.

Sohibul pun optimis PKS dapat meraih tren positif di Pemilu 2019. Dia bahkan menyebut PKS bisa saja meraup 12 persen suara dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Kalau rumus tadi berlaku bahwa hasil pemilu selalu lebih besar dari hasil survei dan kalau rumusnya hanya 2 x lipat, di rata-ratakan PKS hasil survei 4,5 persen, dua kali lipat berarti 9 persen kita dapatkan. Kalau Allah beri 3x lipat, maka insya Allah angka yang kita cita-citakan 12 persen bisa kita capai dengan izin Allah,” sambungnya.

Dengan adanya hal itu, ia ingin agar para kadernya itu tak mudah terprovokasi dengan hasil lembaga survei. Karena pada pemilu saat ini hanya ada satu lembaga survei yang memberi PKS hanya 3,2 persen saja.

“Ini fakta empirik yang harus kita baca. Jangan terprovokasi mereka yang bandingkan hasil pemilu 2014 dengan hari ini, enggak apple to apple. Hasil survei hari ini hanya valid dibandingkan dengan hasil survei menjelang 2014. Di 2014, tertinggi yang beri pada kita hanya 3,1 persen itu 1 lembaga. Hari ini justru yang memberi angka 3,2 hanya 1 lembaga dan selebihnya 4 persen. Jadi ini cara bandingkan yang benar,” terangnya.

Seperti diketahui, PKS menggelar konsolidasi nasional pemenangan Pemilu 2019 di Hotel Bumi Wiyata. Konsolidasi tersebut diikuti lebih dari 1.000 peserta yang berasal dari Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP), Tim Pemenangan Pemilu Pusat dan Wilayah, seluruh Caleg PKS DPR RI, kepala daerah dari PKS hingga tim pemenangan di masing-masing daerah pemilihan.

Ketua Tim Pemenangan Pemilu (TPP) Pusat PKS Chairul Anwar menuturkan konsolidasi ini digelar dalam rangka memperkuat dan mensolidkan PKS dari tingkat bawah sampai atas. Dengan semakin solidnya para kader diharapkan bisa meraih hasil positif di Pemilu 2019.

“Konsolidasi kali ini dari pusat sampai ke bawah. Soliditas PKS makin kukuh dan optimistis meraih kemenangan di masing-masing wilayah untuk target naik kelas menjadi partai papan atas,” katanya.

Chairul mengatakan, mesin pemenangan PKS sudah bergerak baik di pusat maupun wilayah. Langkah pemenangan PKS ini, kata dia, juga ingin dicapai dengan kemenangan berintegritas dan penuh berkah.

“Alhamdulillah hari ini GNPF memberikan dukungan. Kita ingin berjuang bersama umat dan ulama agar proses kemenangan kita penuh berkah. Itu yang selalu disampaikan pimpinan tertinggi PKS Habib Salim Segaf Al Jufri,” katanya.

Chairul mengingatkan kepada para caleg untuk menghadirkan pemilu yang berintegritas, dengan sama sekali tidak melakukan praktik-praktik kecurangan. Karena itu, ia menuturkan konsolidasi tersebut turut mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka penandatanganan fakta integritas.

“Kita juga hadirkan KPK untuk memberikan bekal kepada para caleg dan tim pemenangan agar terus menjadi partai yang berintegritas. Kita sudah canangkan kampanye positif,” ujarnya.

Selain konsolidasi, Chairul mengatakan ribuan peserta dari struktur DPTP, DPTW, tim pemenangan, caleg dan kepala daerah juga akan melakukan penggalangan dana untuk korban bencana di Sulawesi Tengah.

“Khidmat di daerah bencana adalah urat nadi kader-kader PKS. Gerakan Nasional Tanggap Bencana (Genta) PKS akan terus mengawal Lombok dan membantu Sulteng,” ucapnya.

Konsolidasi ini turut dihadiri sejumlah petinggi PKS, seperti Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring. Bukan itu saja, para pengurus GNPF Ulama pun tampak terlihat dalam konsolidasi kali ini. (WS/HS/SG)

Facebook Comments Box

Read More

Program Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Imam-Ririn Terhadap Anak Yatim di Kota Depok, Ada 6 Manfaat

6 November 2024 - 11:55 WIB

Janji SS-Chandra Beri Rp300 Juta Per RW Dinilai Beresiko: Tidak Bisa Dikelola Sembarangan

7 Oktober 2024 - 15:51 WIB

Mayoritas Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada Depok, Alumni: yang Nyatut Sebagian Kecil

5 Oktober 2024 - 10:49 WIB

Alumni, Walisantri dan Simpatisan Pondok Gontor di Kota Depok Siap Deklarasi Dukungan ke Imam-Ririn

5 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Semakin Kuat, Partai Masyumi Beri Dukungan ke Pasangan Imam-Ririn

1 Oktober 2024 - 10:33 WIB

Partai Masyumi memberikan dukungan ke pasangan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq di Pilkada Depok 2024.
Trending on Politik