Harian Sederhana, Depok – Brownies, kue bertekstur lembut dengan rasa dominan manis ini belakangan menjadi cukup terkenal khususnya di kalangan milenial. Hal ini setelah banyaknya pengusaha bakery atau khusus brownies menawarkan produk sejenis. Rasa coklatnya yang dominan membuat kue ini disukai banyak orang.
Peluang ini tampaknya dimanfaatkan Fatmawati yang akhirnya terjun ke usaha pembuatan brownies. Dirinya sendiri sebelumnya berjualan pakaian sampai sekarang namun lantaran omset yang terus menurun, membuat dirinya harus berputar otak bagaimana caranya agar dirinya tetap medapatkan pemasukan untuk keluarganya.
“Saya sebelumnya jualan baju sampai sekarang pun masih. Cuma akhir-akhir sebelum saya terjun ke dunia usaha kuliner, omset saya dalam berjualan pakaian terus menurun. Lalu saya pun memutar otak bagaimana caranya mendapatkan pemasukan tanpa harus meninggalkan rumah. Dari sinilah saya memutuskan untuk terjun ke usaha kuliner,” tuturnya kepada Harian Sederhana.
Alasan lain Fatmawati terjun ke dunia usaha lantaran dirinya membutuhkan uang untuk keperluan pribadi dan kebutuhan dapur. Walaupun suaminya bekerja, ia tidak mau merepotkannya. “Walaupun suami kerja, saya tidak mau meminta terus kepadanya. Saya ingin mencoba mandiri sekaligus membantunya,” imbuhnya.
Awalnya terjun ke dalam usaha ini dimulai dari dirinya mencoba membuat brownies dan dibagikan kepada teman-temannya saat arisan. Ia membuat secara cuma-cuma untuk dibagikan sekaligus mendapatkan penilaian kue buatannya enak atau tidak. Tanggapannya pun ternyata luar biasa.
“Dari situlah banyak yang suka dan ada yang memesan kue buatan saya. Alhamdulillah, dari mulut ke mulut pun mulai menyebar kalau saya membuat brownies. Disinilah saya mendapatkan banyak pesanan dan apa yang saya lakukan ini berbuah manis,” imbuhnya.
Ia pun mengaku kalau selama menjalankan usaha ini dirinya mendapatkan support dari teman-teman maupun keluarganya. Selain itu, bisnis ini juga sejalan dengan hobinya yang suka mengkonsumsi brownies. “Respon begitu luar biasa. Ya saya sangat senang sekali,” katanya.
Dia mengaku tantangan dalam dunia usaha itu adalah hal wajar. Mulai dari hasil kue buatan yang tidak bagus bahkan sampai sepi pembeli pastinya akan selalu dihadapi. Namun, dirinya tetap optimis menjalankan usaha tersebut.
“Tantangannya saya harus selalu berinovasi walaupun yang saya buat itu-itu juga. Ga itu ajah sih, hasil kue yang saya buat gak selalu bagus atau kadang gosong atau tidak ngembang. Otomatis saya rugi karena saya tidak mau jual ke konsumen,” bebernya.
Ketika disinggung omset penjualan kue, dirinya mengaku baru satu tahun menekuni dunia usaha ini. Omset sendiri naik turun, tapi dirinya tetap optimis usahanya ini akan terus berkembang.
“Harapan kedepan ya tentu saja saya bisa terus maju dan bisa membeli barang-barang keperluan membuat kue karena saya masih menggunakan oven yang kapasitasnya masih kecil. Selain itu saya belum punya toko dan menjual kue saya ini melalui medsos terutama WA. Kenapa saya belum mencari toko, karena saya masih menghandle sendiri,” katanya.
Meskipun begitu, bagi masyarakat yang ingin merasakan kenikmatan browniesnya bisa memesan di Instagram @Dapur_Fatma. Bisa juga melalui WA atau telepon di line 0812-8262-7213.
“Untuk harga tidak perlu khawatir menguras dompet. Sebab untuk satu box brownies panggang dibanderol dengan harga Rp 35 ribu baik itu rasa cokelat, kacang maupun chocochip dan itu bisa dicampur rasanya. Ada juga yang rasa keju dan almond yang dijual dengan harga Rp 40 ribu. Ada juga rasa lainnya kok dan harga bersahabat tentunya,” tutup Fatmawati.
(*)