Harian Sederhana, Bogor – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membuat tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai upaya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mendapat dukungan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Seperti diketahui sebelumnya Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menyatakan bahwa Pemkot Bogor akan membuat tiga BUMD yakni BUMD Perparkiran, Pariwisata dan BUMD Kontruksi. Mereka menilai rencana tersebut berbanding lurus dengan kebutuhan yang ada saat ini dan untuk kepengelolaan pembangunan kota hujan kedepan.
Harapan mereka, dengan adanya tiga BUMD baru itu akan berdampak baik untuk kemajuan Kota dan khususnya bisa bermanfaat untuk warganya, terutama dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.
Ketua HIPMI Kota Bogor, Zulfikar Priyatna mengatakan ketiga BUMD baru yang akan dibentuk harus melalui kajian yang menyeluruh dan melibatkan banyak instansi atau organisasi profesi kepengusahaan khususnya yang ada di Kota Bogor.
Menurut dia, langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya polemik atau mispersepsi dengan pihak ketiga atau pengusaha swasta lokal.
“Kalau BUMD itu hasilnya bagus dan ada kepuasan di masyarakat, kan jadi nilai bagus tersendiri bagi Pemkot Bogor,” katanya.
Namun sebelum itu, lanjut Zulfikar, juga harus duduk bersama agar tidak terjadi polemik. “Kami siap untuk diajak berdiskusi perihal ini,” jelas Zulfikar.
Terpisah Sekretaris Umum HIPMI Kota Bogor, Adivi Prasetio mengatakan hal yang sama. Menurutnya, BUMD baru itu memang sejajar dengan porsi yang ada terutama untuk perparkiran dan pariwisata.
Diakuinya, saat ini kepengelolaan perparkiran sangat sengkarut dan kebutuhan serta pemasukannya itu lebih besar pasak daripada tiang. Jadi secara pribadi dan kelembagaan kata dia, pihaknua mendukung adanya rencana itu.
“Itu bagus, karena akan membantu juga dalam kepengelolaan dan pentaannya, terutama parkir ya. Sejauh ini kan liat saja sengkarutnya seperti apa,” tutur Adivi.
Begitu pula di sektor pariwisata, Adivi menilai Kota Bogor ini sangat memiliki banyak potensi pariwisata. Mulai dari wilayah tematik, peninggalan sejarah atau benda cagar budaya (BCB) dan tentunya sebagai Kota Jasa, Bogor memiliki tingkat tinggi wisata kuliner yang bernilai.
“Dengan potensi ini Pemkot jangan melihatnya sebagai sebuah penghasilan, akan tetapi melihatnya sebagai sebuah pengabdian untuk warganya. Karena kami atau HIPMI itu berbinis dengan pelaku UMKM yang berasal dari warga Bogor sendiri,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengatakan pembentukan BUMD baru itu bertujuan untuk mengoftimalkan usaha atau bisnis di daerah dan meningkatkan tarap ekonomi warga dan juga peningkatan pendapatan daerah.
“Misalnya seperti perparkiran, sampai saat ini belum digarap secara serius untuk menghasilkan peningkatan pendapatannya,” papar Dedie.
Untuk BUMD baru yang bergerak di bidang konstruksi, Dedie mengatakan arahnya bukan untuk menangani proyek-proyek kontruksi pembangunan di Kota Bogor dengan pagu yang besar yang biasa digarap atau ditangani pihak ketiga yang sudah kerjasama dengan Pemkot.
Tetapi BUMD Konstruksi itu dibentuk untuk menyiapkan sistem ducting yang bisa menyelesaikan persoalan seperti kabel jaringan telpon, fiber optic, listrik, gas dan lain-lain.
“Yang selama ini pengerjaan itu, tumpang tindih dan merusak keindahan kota karena masih menggali jalan maupun trotoar,” pungkas Dedie.
(*)