Harian Sederhana, Margonda – Kondisi trotoar di sepanjang Jalan Margonda hingga Jalan Raya Citayam beralih fungsi menjadi lapak para pedagang kaki lima (PKL). Akibatnya pejalan kaki sulit melintas di kawasan pedestrian ditambah dengan sisa galian tanah yang masih berserakan di trotoar Margonda.
Salah seorang pejalan kaki, Fathurahman pada Selasa (23/4) sangat menyayangkan dengan kondisi trotoar yang berubah fungsi menjadi lokasi jualan lapak para PKL. “Trotoar ini kan untuk pejalan kaki, seharusnya steril dari para pedagang, kalau seperti ini membuat kami (pejalan kaki,red) tidak lagi nyaman karena terganggu dengan mereka yang memiliki aktivitas lain di atas trotoar,” katanya.
Untuk itu dirinya berharap, kedepannya penataan trotoar dapat dilakukan lebih baik lagi, agar kondisi semrawut yang biasa terlihat dikawasan ini tidak terjadi lagi. “Seharunya ada penataan pedagang lebih baik lagi dan parkir seharusnya juga dibuatkan tempat khusus, jangan cuma ditertibkan, itu hanya solusi hari itu saja bukan solusi untuk ke depan,” ucapnya.
Hal sama dikatakan salah satu pengurus Forum Betawi Rembug Kota Depok, Ansori. Ia mengatakan kawasan pedestrian atau trotoar di Kota Depok dirampas oleh para PKL. Dia mengatakan sepanjang trotoar di Kota Depok seperti di Jalan Margonda, Kartini hingga Ratu Jaya dan lokasi lainnya dijadikan lokasi jualan para PKL.
“Yang kami sampaikan bukan hoak, coba lihat saja trotoar di Margonda pasti dijadikan lokasi jualan PKL dengan membuka lapak di atas trotoar,” paparnya.
Tidak hanya dijadikan lokasi berjualan PKL akan tetapi trotoar juga dijadikan lahan parkir baik kendaraan roda dua dan empat. Dengan kondisi itu dirinya berharap kepada Satpol PP Kota Depok untuk berani menertibkan PKL yang berjualan diatas trotoar.
Warga lainnya, Bambang menambahkan dirinya mengaku waswas bila melihat pejalan kali melintas di Jalan Citayam, lantaran totoarnya dijadikan lapak pedagang.
Sementara itu aktivisi Koalisi Pejalan Kaki, Alfred menyatakan, keberadaan trotoar yang nyaman dan dapat diakses pejalan dengan berbagai kondisi fisik merupakan ciri peradaban kota. Soalnya, interaksi antarwarga terjalin saat berada di fasilitas publik tersebut.
Sayangnya, Depok belum mampu mewujudkan kondisi trotoar yang aman dan nyaman bagi para pejalan kaki. Dihubungi terpisah, Kasatpol Polisi Pamong Praja Kota Depok, Linda Ratna Nurdiany, menegaskan pihaknya selalu menurunkan anggota untuk melakukan patroli terkait dengan penertiban.
“Anggota kami ini sekarang patroli 24 jam,” pungkasnya.
(*)