Harian Sederhana – Penyelesaian persoalan kemacetan di kota Bogor dibutuhkan kebijakan Pemkot Bogor yang komprehensif yang melibatkan berbagai stakeholder karena masalah tersebut terjadi bertahun tahun tidak menemukan solusinya.
Hal tersebut mengemuka dalam acara “Ngopi Bareng Ala Wartawan” yang diadakan PWI Kota Bogor dalam memperingati Hari Pers Nasional/HUT ke 73 PWI di sekretariat PWI Jalan Kesehatan, Kota Bogor, Sabtu (9/2).
Dalam diskusi membahas masalah kemacetan kota Bogor menghadirkan sejumlah wartawan senior seperti FX Puniman (pensiunan Kompas), Irwan Natsir (Pikiran Rakyat), Suseno (Tempo), Arie Surbakti (Harian Sederhana/Ketua PWI Kota Bogor) dengan peserta mahasiswa Universitas Pakuan dan klub jurnalis siswa MAN 1 Kota Bogor.
Menurut FX Puniman, tahun 1997 ia pernah menulis berita pernyataan Wali Kota Eddy Gurnadi bahwa persoalan kemacetan tidak akan bisa diselesaikan sampai kiamat. “Saya ingat betul pernyataan wali kota bahwa meski pergantian beberapa kali wali kota akan sulit mengatasi masalah kemacetan,” kata Puniman.
Ternyata sampai 2019 persoalan kemacetan memang tidak bisa terselesaikan. Bahkan pernyataan tersebut 22 tahun lalu. “Ini gambaran nyata bahwa masalah kemacetan sampai sekarang tidak bisa diselesaikan,” ujarnya.
Sementara Suseno menambahkan perlu sikap kritis terhadap aturan mengenai transportasi publik terutama tentang angkatan kota (angkot). “Jumlah angkot begitu banyak. Maka hal ini perlu dikritisi karena masalah ini kewenangannya ada pada Pemda,” katanya.
Irwan Natsir menyoroti soal ijin trayek yang dikeluarkan dengan ruas panjang jalan dan trayek angkot. Sebab selama ini tidak ada informasi secara jelas mengenai hal ini.
“Masalah trayek tentu ada regulasi. Pertanyaannya sejauh mana aturan tersebut benar benar dijalankan. Sebab jika melihat jumlah angkot di kota Bogor jumlahnya begitu banyak,” jelasnya.
Jadi inti persoalan kemacetan salah satunya adalah dengan begitu banyaknya angkot. Pertanyaannya kenapa ini bisa terjadi?
Peringatan HPN/HUT PWI yang diadakan PWI Kota Bogor selain diskusi juga mengadakan kerjasama dengan Kantor Hukum Bintang Sembilan untuk masalah advokasi bagi wartawan terutama masalah hukum.
Selain itu juga acara berbagi kisah wartawan Senior yang dihadiri selain para wartawan senior juga Sekda Kota Bogor Ade Syarif.
Menurut Sekda Ade Syarif kegiatan yang diadakan PWI memberikan kontribusi dan pencerahan baik mengenai dunia pers maupun menyangkut profesi wartawan. “Kegiatan yang positif dalam memperingati hari pers dan juga memperkuat hubungan emosional di kalangan wartawan,” katanya. (MA. Murtadho/Aus)