Harian Sederhana – Rencana Pemerintah Kota Depok menjalin kerjasama dengan sejumlah pelaku usaha untuk membangun mini sky walk masih belum jelas. Hal itu pun kini menjadi catatan buruk era kepemimpinan Mohammad Idris, sebagai wali kota.
Hal itu bahkan diakui langsung oleh Idris usai menghadiri rapat pembahasan pembangunan Kota Depok, di salah satu hotel di kawasan Margonda pada Rabu (9/1).
Tadinya, wacana pembangunan itu diharapkan rampung pada awal tahun ini. Namun rupanya, sampai dengan hari ini, gagasan tersebut belum juga terealisasi.
“Kerja sama kita dengan pelaku usaha masih tanda tanya besar mungkin ini catatan rapot buruk saya,” katanya pada wartawan.
Idris pun mengakui, pihaknya telah meminta pelaku usaha untuk membangun mini sky walk dan menghibahkannya kepada pemerintah Kota Depok. Namun sayangnya, sampai dengan saat ini belum ada kejelasan.
“Kita minta mereka yang realisasikan membangun sky walk untuk dihibahkan kepada kita. Jadi kita minta matengnya bukan duitnya. Kita minta sudah mulai pembangunan akhir Desember 2018 dengan prediksi Januari atau Febuari 2019 mini sky walk sudah terbangun,” bebernya
Meski demikian, Idris mengaku pihaknya akan kembali berusaha mendorong pelaku usaha tersebut untuk merealisasikan pembangunan mini sky walk di kawasan Margonda.
“Inilah yang kita dorong kalau ini tidak direalisasi bagi kami ini kecelakaan. Sedianya ini harusnya kami anggarkan di 2019, namun anggaran tersebut kan sudah tamat riwayatnya (sudah ketuk palu anggaran APBD 2019),” imbuhnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota Depok berencana membangun Jembatan Penyeberangan Orang atau JPO dengan konsep mini skywalk di tiga titik, di daerah Depok. Skywalk ini salah salah satunya akan dibangun di gapura gerbang selamat datang di Margonda.
Rencananya mini skywalk bakal dilengkapi ruang-ruang usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM, yang bisa dimanfaatkan warga Depok. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk membangun mini sky walk senilai Rp 10 miliar.
Anggaran tersebut diwacanakan dari dana corporate social responsibility atau CSR sejumlah perusahaan yang ada di kota tersebut. (Zahrul Darmawan/Wahyu Saputra)
