Harian Sederhana, Depok – Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, perbaikan Jalan di Grand Depok City (GDC) akan dilakukan bersama dengan pengembang. Mengingat penyerahan aset Jalan GDC dari pengembang ke Pemkot Depok di jalur sepanjang 2,7 kilometer, baru separuhnya yakni dari wilayah Pasar Pucung sampai di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
“Jadi, sisanya dari Pemadam Kebakaran sampai ujung Jalan Kartini Raya, masih dimiliki pengembang. Pemerintah sudah berkoordinasi dengan pengembang, dalam waktu dekat mereka akan melakukan perbaikan jalan dan betonisasi,” katanya, kemarin.
Dikatakannya perbaikan yang dilakukan pengembang, sekaligus juga dengan drainasenya. Pemerintah juga telah meminta agar segala aspek di sepanjang jalan tersebut yang menjadi wilayah pengembang turut dilakukan pembangunan.
“Kami minta juga agar drainasenya dibangun, termasuk perbaikan jembatan serta pembangunan lapak berjualan bagi pedagang kaki lima di sana. Apalagi, rencananya pengembang juga akan membangun pusat perbelanjaan di sana,” katanya.
Mohammad Idris menjelaskan, di tahun 2019 pihaknya kini hanya dapat melakukan pemeliharaan dengan cara ditambal menggunakan aspal. Sedangkan untuk 2020 Jalan GDC akan dilakukan pengerasan menggunakan cor beton. Sehingga saat digunakan jalan itu tidak mudah rusak, meski dilalui kendaraan besar.
“Sekarang kami bisanya melakukan perbaikan kecil, dan itu juga di aset milik Pemkot. Kalau belum milik Pemkot, kami belum bisa apa-apa. Tetapi, kami akan melakukan koordinasi dengan pengembang supaya Jalan GDC diperbaiki,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, penyerahan aset tahap pertama itu baru dilaksanakan bulan Juli 2018, sehingga anggaran perbaikan jalannya belum dapat terpenuhi. Pemkot Depok sendiri baru mengusulkan anggaran perbaikan Jalan GDC di 2019 dengan total anggaran Rp 40 miliar. Untuk pelaksanaan perbaikan, kata Mohammad Idris, akan dilakukan pada tahun 2020 nanti.
“Perbaikan dalam skala besar baru bisa kami laksanakan di tahun 2020. Jalan yang diperbaiki adalah dua jalur, jadinya mencapai 5,4 kilometer. Satu jalurnya anggaran Rp 20 miliar, kalau dua jalur bisa Rp 40 miliar,” ucapnya.
(*)