Harian Sederhana, Bogor – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk pembuatan septic tank komunal melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di wilayah Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, mendapat penolakan dari masyarakat.
Seorang warga RT 03, sebut saja Abah, mengatakan warga menolak lantaran tidak dilibatkan dalam pembuatan keputusan untuk pembangunan septic tank tersebut.
Abah mengatakan, sejauh ini dari warga akan menolak pembuatan septic tank komunal yang akan dibangun di wilayahnya yaitu di wilayah RT 03. Abah menyebut alasannya karena tidak semua tidak dilibatkan ataupun diberikan sosialisasi yang jelas dari rencana tersebut.
Namun abah mengakui pada tanggal 24 Juli 2019, mereka diberitahukan soal pembuatan septic tank komunal dan langsung dimintai persetujuannya.
“Tetapi tidak semua warga, khususnya yang ada di RT 03, terutama tokoh-tokoh agama, pemuda, hanya beberapa warga, Ketua RT dan RW, Lurah dan dari Dinas PUPR,” terang Abah dikediamannya, Senin (29/7/2019).
Abah mengatakan, saat itu warga yang menghadiri hanya sekedar spontanitas saja untuk menyetujui dan tiba-tiba dibagi-bagikan amplop berisi uang. Namun hingga sekarang, warga belum memahami secara detail baik manfaat maupun dampak-dampak kedepannya dari septic tank komunal tersebut.
“Intinya kami warga menolak rencana pembuatan septic tank komunal tersebut, harus ada kajian bersama dulu baik pengurus wilayah dan tokoh-tokoh di wilayah, tidak setuju hanya sebelah pihak dan kepentingan tertentu,” tegas Abah.
Lurah Babakan Pasar, Rena Da Frina, saat dikonfirmasi membenarkan pembuatan septic tank komunal yang merupakan program Pemkot Bogor oleh Dinas PUPR. Rena menyebut, septic tank komunal ini dibangun sejalan dengan program naturalisasi Sungai Ciliwung, untuk mengembalikan sungai itu seperti sediakala dimana tidak ada limbah, sampah maupun limbah rumah tangga, termasuk kotoran manusia.
“Ya sebagian besar rumah di sepanjang Sungai Ciliwung khususnya wilayah Babakan Pasar, tidak memiliki septic tank, jadi pembuangan langsung dialirkan ke Sungai Ciliwung,” tambah Rena.
Rena mengatakan dengan alasan itu maka untuk mengurangi pencemaran limbah tersebut, maka pemerintah memiliki target membangun septic tank di rumah-rumah warga. “Baik individu maupun komunal, dengan keterbatasan lahan yang dimiliki warga,” jelasnya.
Perihal adanya aduan warga yang menolak pembuatan septic tank komunal di RT 03 karena tidak diajak berembuk dan adanya pembagian uang, Rena mengaku tidak mengetahui.
“Serius?, dari warga mana?. Untuk pertemuan yang terakhir saya hadir, tapi pertemuan yang sebelumnya memang saya kurang tahu, karena saya baru pindah,” katanya.
Akan tetapi pada pertemuan yang terakhir, Rena mengatakan tidak ada warga yang protes dan pihaknya pun tidak melakukan paksaan kepada warga karena Rena menyebut, jika warga tidak berminat tidak akan dipaksa.
“Ya karena warga tidak dirugikan apapun, karena semua biaya ditanggung pemerintah, itu yang saya tahu,” pungkas Rena.
(*)