Harian Sederhana, Cilodong – Warga RT 02/07 Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong berinisiatif membentuk Tim Swadaya Penanggulangan Wabah Virus Covid-19 atau corona yang saat ini tengah mewabah di berbagai wilayah, termasuk Kota Depok.
Tim swadaya ini terdiri dari Edi selaku ketua yang mana juga menjabat sebagai Ketua RT 02/07 Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong. Edi ditemani Samsu sebagai sekretaris, KH. Sintong sebagai bendahara dan Kasno yang dipercaya sebagai koordinator lapangan.
Ketua Tim Swadaya Penanggulangan Wabah Virus Covid-19, Edi menuturkan alasan dibentuknya tim ini lantaran pihaknya tak ingin terlalu berharap dan membebani Pemerintah Kota (Pemkot) dalam menghadapi pandemi corona.
“Mengapa kami berinisiatif membentuk Tim Swadaya Penanggulangan Wabah Covid-19? Karena kami tidak ingin terlalu berharap dan membebani Pemkot Depok dalam menghadapi pandemi Covid-19,” tuturnya, Kamis (02/04).
Lebih lanjut diutarakannya, Tim Swadaya Penanggulangan Wabah Covid-19 yang dibentuk sejak Senin, 30 Maret 2020 ini telah berupaya sekuat tenaga dan bahu-membahu mencari donator untuk menanggulangi masyarakat yang dianggap kurang mampu dan terdampak wabah Virus Covid-19, khususnya warga masyarakat yang tinggal di RT 02/07 Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong.
“Semenjak Tim Swadaya Penaggulangan Wabah Covid-19 berjalan, alhamdulillah pada hari ini (kemarin-red), kami mendapatkan bantuan 50 paket sembako dari BRI Cabang Kota Depok, yang diserahkan langsung oleh Bapak Irwandi Harahap,” ujarnya.
Korlap Tim Swadaya, Kasno menambahkan, sebelum-sebelumnya Tim Swadaya Penanganan Wabah Covid-19 sudah mendapatkan bantuan dari warga yang mampu, berupa beras, dan ada juga bantuan dari PT. Bintang Toedjo berupa beberapa dus minuman suplemen kesehatan.
“Sumbangan-sumbangan tersebut tentunya sangat bermanfaat dan sangat membantu kelangsungan hidup, khususnya warga masyarakat yang kurang mampu. Tim Swadaya Penanggulangan Wabah Covid-19 tidak akan berhenti sampai di sini dan masih terus berupaya mencari bantuan hingga wabah Covid-19 benar-benar sudah tidak ada lagi,” katanya.
Kasno mengatakan, pandemi Covid-19 memang memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Penularannya yang begitu cepat membuat pemerintah mengambil kebijakan mengimbau kepada masyarakat agar melakukan berbagai aktivitas, mulai dari bekerja, belajar, hingga beribadah di rumah.
Namun, katanya kagi, kondisi masyarakat Indonesia, banyak yang menggantungkan hidup kesehariannya dari mencari nafkah setiap hari di lapangan. Artinya, jika berdiam diri di rumah dipastikan tidak memiliki penghasilan dan mengalami kesulitan ekonomi.
“Mereka yang seperti itu, mengandalkan nafkah harian sangat banyak. Dengan imbauan di rumah, apalagi dalam waktu yang cukup lama pasti berdampak dan mereka membutuhkan bantuan. Karena itulah, melalui tim ini kami ingin semua tergerak membantu sesama yang membutuhkan, saling membantu agar kita bisa terhindar dari Covid-19,” katanya.
Pihaknya juga berharap kepada segenap pihak pemangku kebijakan dari mulai RT, RW, LPM, lurah, camat maupun tokoh masyarakat tidak saja berpangku tangan mengharapkan bantuan dari Pemkot Depok. Namun, harus mampu berinisiatif untuk mencari solusi membantu masyarakat, khususnya yang kurang mampu.
“Konon katanya Pemkot Depok sudah membentuk Kampung Siaga Covid-19 hingga di tingkat RW. Pertanyaan kami adalah sudah sejauh mana efektivitas dan manfaat Kampung Siaga tersebut untuk masyarakat, khusunya yang kurang mampu,” ujarnya.
“Menurut informasi yang kami dapatkan pembentukan kampung ini akan efektif dan berjalan menunggu kebijakan dari Pemkot Depok. Jika memang demikian, warga yang kurang mampu keburu lapar dan mungkin ada warga masyarakat yang keburu sakit, bahkan meninggal dunia baru mendapatkan bantuan dari kampung siaga bentukan Pemkot Depok,” imbuhnya.
Maka dari itu, pihaknya mengajak mencari solusi membantu warga kurang mampu yang terdampak wabah Covid-19 di lingkungan masing-masing tanpa menunggu kebijakan dari Pemkot Depok.
“Mari semua pihak membuang jauh-jauh ego masing masing, hilangkan rasa perbedaan suku, ras, agama, dan mengubur dalam-dalam kepentingan politik, kita harus mampu mengambil inisiatif, bahu-membahu untuk membantu kesulitan masyarakat,” pungkasnya. (*)