Harian Sederhana, Depok – Sejumlah masyarakat Maluku yang tergabung dalam salah satu ormas mendesak Presiden RI Indonesia terpilih, Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan satu kursi jabatan menteri untuk putra atau putri yang berasal dari daerah tersebut. Jika tuntutan ini tidak digubris, mereka mengancam akan melakukan aksi besar-besaran di Istana, Jakarta.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Kehormatan, Maluku Satu Rasa (M1R), H. Amir Talaohu Latuconsina. Dirinya mengatakan desakan itu bukan tanpa alasan sebab pihaknya menilai sejak era orde baru sampai dengan saat ini, belum ada menteri yang berasal dari Maluku.
“Alasannya apa, apakah putra-putri Maluku tidak bisa menduduki kementerian, padahal kursi gubernur sudah berapa periode. Saya mau mempertanyakan pada pemerintah, dan pemerintah harus menjawab,” katanya pada wartawan di Depok, Selasa (6/8).
Terkait hal itu, pria yang akrab disapa Amir itu menegaskan, pihaknya tidak akan mengajukan nam calon namun hanya meminta kebijakan presiden untuk mengusung putra atau putri terbaik dari Maluku.
“Semuanya kami serahkan kepada bapak presiden yang terhormat, kepada siapakah bapak menjatuhkan pilihan asalkan putra-putri Maluku, satu saja bagi kami sudah cukup,” tuturnya.
Amir menegaskan, pihaknya sengaja tidak menyodorkan nama calon yang diusung karena tak ingin menimbulkan polemik di kemudian hari.
“Kalau kita masuk ke bursa nama, itu masuknya sudah pribadi, nanti akan timbul pertanyaan, ada apa kan. Saya bicara atas nama putra-putri Maluku yang bisa presiden percaya. Ya tentu orang itu harus kerja, mengikuti aturan dan petunjuk, juga jujur,” ucapnya.
Lebih lanjut Amir mengatakan, sebagai salah satu bagian dari tim sukses Jokowi-Ma’ruf dirinya tidak ingin mengambil kesempatan apapun.
Aspirasi ini, kata Amir, murni muncul dari anak Maluku yang menginginkan kesetaraan posisi dan mendapat kepercayaan di kursi pemerintahan. Terlebih, Maluku juga memiliki peran penting dalam upaya kemerdekaan Republik Indonesia.
“Saya tidak mau tahu meskipun itu kursi menteri nomor terakhir tidak masalah, yang penting ada 1 kursi kementerian diisi oleh putra atau putri berdarah Maluku dan itu setiap periode harus ada,” katanya.
Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, Amir mengancam pihaknya bakal melakukan aksi turun ke jalan dengan jumlah masa yang besar ke Istana, Jakarta. “Ini sudah harus ada, kalau tidak saya atas nama tokoh Maluku, kami putra-putri Ambon Maluku akan membuat gerakan besar-besaraan demo di Istana jika tidak dipenuhi,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, dalam perjalanan sejarah Indonesia, putra terbaik Maluku pernah menjadi pejabat negara selama 21 tahun tanpa terputus, sebut saja Dr. Johannes Leimena.
Sejak Kabinet Sjahrir hingga kabinet Dwikora, Dr. Johannes Leimena menjadi pejabat tinggi negara dengan berbagai predikat seperti menteri, Wakil Perdana Menteri hingga Pejabat Presiden selama Presiden Soekarno ke luar negeri.
Putra Maluku lainnya yang pernah menjadi menteri kesehatan di era Presiden Soekarno adalah dr. A.G. Siwabessy. Sedangkan Dr. J. Leimena telah melakukan tugas penting untuk menjaga stabilitas pemerintahan Presiden Soekarno sampai masa awal orde baru. Setelah era Presiden Soekarno berakhir, tidak ada lagi putra atau putri Maluku yang masuk kabinet. (*)