Harian Sederhana – Masih terkait antisipasi serangan fajar atau money politik pada masa tenang maupun selepas pemilihan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bogor akan melakukan patroli untuk mengantisipasi adanya gerakan serangan fajar baik untuk Pileg maupun Pilpres.
Yustinus Elias Mau selaku Ketua Bawaslu Kota Bogor mengatakan, mengantisipasi adanya gerakan money politik pihaknya gelar patroli pengawasan diseluruh wilayah. Dalam patroli tersebut kata dia, Bawaslu melibatkan pengawas kecamatan hingga pengawas tingkat kelurahan termasuk melibatkan elemen masyarakat.
“Ya kami gelar patroli mulai malam ini untuk memantau pergerakan para caleg termasuk relawan dan simpatisan capres cawapres yang akan melakukan gerakan politik uang. Kami pantai terus, pengawas TPS siaga di tempat,” kata Yustinus, Minggu (14/4).
Dia mengaku sejauh ini belum mendapat temuan atau laporan dari masyarakat yang masuk perihal serangan fajar (money politik-red). Tetapi kata dia, pihaknya sudah memiliki analisis dan identifikasi wilayah mana saja yang rawan terjadinya serangan fajar.
“Kami sudah melakukan analisis dan identifikasi semuanya, jadi jangan para caleg maupun tim capres jangan coba-coba melakukam money politik. Kalau ditemukan atau ada laporan maka akan di diskualifikasi,” tegasnya.
Masih kata dia, di masa tenang ini tidak boleh ada gerakan kampanye apapun kalau ada maka akan langsung proses. Tahapannya, kata dia, temuan akan diregister kalau laporan dari masyarakat maka akan langsung diselidiki.
“Kami sudah punya nama-nama dari hasil identifikasi, yang selama ini tidak melakukan kampanye tiba-tiba mau melakukan politik uang untuk mendapat suara. Kalau ada masyarakat yang menemukan juga jangan takut laporkan karena pelapor akan mendapat perlindungan hukum,” jelasnya.
Namun sayang Yustinus, enggan menyebutkan berapa banyak nama caleg dan dari partai mana saja yang sudah teridentifikasi dan dicurigai akan melakuakn serangan fajar.
“Itu tidak boleh dibuka yang pasti kami sudah kantongi nama-namanya dan dalam pengawasan ini tidak ada pandang bulu mau caleg atau capres kalau melakukan serangan fajar maka akan kita hajar,” pungkasnya.
Sebelumnya Komisioner Divisi Hukum KPU Kota Bogor, Siti Natawati mengatakan dalam Pileg dan Pilpres 2019 Tempat Pemungutan Suara (TPS) berjumlah 3.208 TPS. Seluruh TPS tersebar di enam kecamatan atau 68 kelurahan.
“Nantinya ada lima kotak suara di setiap TPS. Kotak untuk DPRD Kota Bogor, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD dan presiden. Sehingga dari sisi sosialisasi KPU harus benar-benar masif dan juga senergis terutama dengan partai supaya pemilih tidak berpikir lama pada saat mecoblos,” kata Siti.