Harian Sederhana, Margonda – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus melakukan inovasi untuk menjadikan kotanya sebagai Kota Ramah Keluarga. Salah satunya dengan meluncurkan Sekolah Ayah Bunda yang ditujukan sebagai sarana pembelajaran ayah dan bunda dalam mengelola kelurga.
Program ini juga dibuat untuk untuk menekan berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. Beberapa diantaranya yakni meminimalisasi angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, dan mewujudkan ketahanan keluarga.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris menuturkan keberadaan Sekolah Ayah Bunda ini sebagai upaya pemerintah mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. Hal ini lantaran anak merupakan bagian penting dalam rumah dan aset bangsa yang berharga.
“Kehebatan suatu bangsa dimulai dari unit terkecil keluarga. Saat keluarga sudah kokoh maka bisa menjadi solusi dari permasalahan bangsa,” tuturnya selepas meresmikan Sekolah Ayah Bunda di Hotel Bumi Wiyata, Selasa (16/7/2019).
Orang nomor satu di Depok ini juga mengapresiasi Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) yang telah menyelenggarakan acara yang sangat mempunyai nilai strategis bagi kehidupan bangsa. Ini karena kekuatan suatu bangsa terletak kepada keberdayaan keluarga keluarga sebagai unit terkecil dari bangsa.
“Kita (Pemkot Depok) sangat perhatian tidak hanya menangani satu persoalan dari persoalan keluarga yaitu perpisahan ataupun perceraian, tapi banyak persoalan kekerasan dalam keluarga yang kalau kita berhasil menyelesaikan persoalan ini kita akan berhasil membangun bangsa dan negara yang kuat dan harmonis,” ungkap Wali.
Idris berharap Sekolah Ayah Bunda ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menjalani rumah tangga, sehingga bisa menekan angka kekerasan dan perceraian di Kota Depok.
“Sekolah Ayah Bunda ini sifatnya masih sosial karena itu mekanisme nanti 25 pasangan peserta pertama dari sekolah ini diharapkan menjadi trainer-trainer yang bisa terus mengembangkan apa yang sudah didapat selama kegiatan. Kalau setiap dari mereka bisa mengembangkan ke 10 pasang, berarti akan semakin banyak pasangan yang kita harapkan menjadi ayah nunda yang berdaya untuk anak-anak kita yang bahagia,” harapnya.
Menurutnya, dalam Sekolah Ayah Bunda ini dibuat dalam beberapa gelombang. Dimana untuk gelombang pertama akan dibuka untuk 25 pasang ayah dan bunda dengan usia di bawah 45 tahun.
Dikatakannya, karena bersifat sosial maka warga yang ingin ikut sekolah tersebut tidak akan dipungut biaya atau gratis, karena dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok.
“Sekolah Ayah Bunda akan diisi dengan pembicara yang berkompeten, mulai dari psikolog, pakar parenting, hingga tokoh ayah nasional seperti ayah Irwan Rinaldi. LaluĀ peserta akan diberikan kesempatan berbagi pengalaman dalam mengasuk anak,” jelasnya.
Untuk itu, Mohammad Idris berharap kepada 25 pasang pertama ayah dan bunda yang mengikuti sekolah bisa menjadi trainer yang bisa membagi ilmunya dengan pasangan yang lainnya. Dengan begitu, ke depan keinginan Pemkot Depok menjadikan pasangan ayah bunda berdaya untuk anak yang bahagia di Depok dapat terwujud.
“Kami harapkan yang sudah mendapat ilmu bisa menularkan ke orang-orang sekitarnya. Agar terwujud Ketahanan Keluarga yang kokoh di Kota Depok,” tandasnya.
Kepala DPAPMK, Nessi Annisa Handari menambahkan dalam menjalani pernikahan, seseorang perlu dibekali secara mental spiritual, kemantapan dalam bidang ekonomi, kebijaksanaan dalam berpiki.
“Berdasarkan hasil data dari pengadilan agama bahwa tiga penyebab utama perceraian di antaranya adalah masalah ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, dan adanya pihak ketiga. Itu yang coba kita antisipasi kan dan kita formulasikan. Alhamdulillah pada hari ini kami akan mengadakan launching sekolah Ayah Bunda di Kota Depok, yang mudah-mudahan nanti bisa membantu untuk memperkuat ketahanan keluarga,” ujar Nessi.
Sekolah Ayah Bunda, katanya lagi, bertujuan meningkatkan kapasitas ayah bunda dalam pengasuhan anak, mewujudkan ketahanan keluarga, menguatkan pemberdayaan lingkungan ramah keluarga, sarana pembelajaran untuk ayah bunda dalam mengelola rumah tangga atau keluarga, serta menguatkan pembangunan keluarga menuju masyarakat berkualitas dan sejahtera.
“Sekolah Ayah Bunda akan dimulai pada November 2019 dengan sasaran 25 pasangan suami istri dan akan diberikan materi sebanyak enam kali pertemuan. Usai sekolah, peserta akan mengikuti wisuda,” tandasnya.
Selain melaunching Sekolah Ayah Bunda, dalam kesempatan tersebut juga digelar talkshow bertema Ayah Bunda Berdaya Anak Bahagia dengan narasumber Irwan Rinaldi selaku Pakar Parenting, Leni Sintorini Psikolog pada Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Depok, danĀ Elly Farida Ketua P2TP2A Kota Depok sekaligus sebagai Ketua TP PKK Kota Depok.
(*)